Fakfak – Suasana semarak mewarnai Ruang Terbuka Hijau (RTH) K.H. Ma’ruf Amin, Jalan Salasa Namudat, Distrik Fakfak, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Minggu (2/11/2025), saat puluhan perempuan dari berbagai kampung unjuk keterampilan dalam lomba Anyaman Tomang, salah satu rangkaian kegiatan Festival Pesona Kota Pala 2025.

Ajang ini menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan kreativitas lokal dapat berpadu dalam satu ruang yang menggugah kebanggaan masyarakat.

Sejak pagi, masyarakat tampak memadati area taman kota. Di bawah tenda-tenda sederhana, para peserta sebagian besar ibu rumah tangga tekun mengolah daun menjadi karya anyaman berbentuk Tomang, wadah tradisional khas Fakfak yang sarat makna budaya.

Lomba ini tidak sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan semangat pelestarian budaya. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Fakfak, Ny. Nurwidayati Samuandahlan, hadir sebagai juri bersama tokoh masyarakat Ibu Nela Kabes.

Keduanya tampak berkeliling dari satu stan ke stan lain, mencatat hasil karya peserta sambil berdialog hangat dengan para penganyam.

“Saya tidak hanya menilai dari tampilan luar, tapi juga kerapian dan detail bagian dalamnya. Di situlah letak nilai sejati dari sebuah karya,” ujar Nurwidayati dalam sambutannya.

“Keindahan bukan hanya soal bentuk, melainkan juga tentang ketelitian dan kejujuran dalam proses pembuatannya,” tambahnya.

Bagi masyarakat Fakfak, Tomang memiliki makna lebih dari sekadar wadah tradisional. Ia adalah simbol ketekunan, keuletan, dan kearifan lokal yang diwariskan lintas generasi. Melalui ajang ini, para perempuan Fakfak membuktikan bahwa tradisi dapat terus hidup di tengah arus modernisasi.

Antusiasme masyarakat terlihat jelas. Banyak pengunjung yang ikut mencoba teknik dasar menganyam, menciptakan suasana hangat dan interaktif di tengah festival.

Anak-anak dan remaja terlihat antusias menyaksikan proses pengerjaan Tomang yang membutuhkan ketelatenan tinggi.

Nurwidayati mengapresiasi semangat para peserta yang tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga berkontribusi pada ekonomi keluarga.

“Inilah bentuk nyata pemberdayaan lokal. Lewat keterampilan seperti ini, kita tidak hanya melestarikan budaya, tapi juga membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan seperti ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah.

“Kalau mama-mama bisa menciptakan karya seindah ini, saya yakin anak-anak muda Fakfak pun mampu membawa budaya daerah ke level yang lebih tinggi,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah peserta dan penonton.

Festival Pesona Kota Pala 2025 merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Fakfak memperkenalkan potensi budaya dan ekonomi lokal. Selain lomba anyaman Tomang, festival ini juga menampilkan berbagai atraksi seni, pameran kuliner, serta kerajinan khas daerah.

Kehadiran TP PKK Fakfak dalam kegiatan ini menegaskan peran penting organisasi perempuan dalam menggerakkan potensi kreatif masyarakat. Nilai-nilai gotong royong, ketekunan, dan cinta budaya lokal terus tumbuh melalui kegiatan semacam ini.

“Cantik di luar, rapi di dalam itulah karya bernilai. Sama seperti hidup kita, keindahan sejati lahir dari ketulusan dan ketelitian.”

Reporter/Editor: Salmon Teriraun)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: