Ambon – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Maluku bulan Februari 2024 seluruhnya berasal dari sektor migas berupa bahan bakar mineral.

“Impor Maluku bulan Februari 2024 sebesar US$ 31,60 juta atau mengalami penurunan sekitar 3,18 persen jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Januari 2024 (US$ 32,64 juta),” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia.

Dirincikan, impor Maluku Februari 2024 berasal dari Singapura senilai US$ 18,09 juta dan Malaysia senilai US$ 13,51 juta. Sedangkan untuk periode Januari – Februari 2024, impor Maluku senilai US$ 64,24 juta, lebih didominasi oleh negara Asean mencapai 99,54 persen. Capaian kontribusi tersebut ditopang oleh Singapura dengan andil sekitar 71,85 persen, Malaysia sekitar 21,03 persen dan Vietnam sekitar 6,66 persen.

Lanjut ditambahkan, untuk bongkar barang impor Maluku hanya dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

“Penurunan impor terjadi pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 2,29 persen dan Pelabuhan Wahai mencapai 100,00 persen,” tutupnya. (rls/pr)