Fakfak, primarakyat.com – Bupati Fakfak Untung Tamsil berharap penuh agar gelaran tikar adat terakhir bersama masyarakat adat di Kabupaten Fakfak, Papua Barat dapat menghasilkan keputusan final soal hak ulayat adat yang masuk dalam kawasan investasi pupuk.

“Saya berharap di hari terakhir tikar adat ini, bapak, mama dan semuanya kita bisa mencapai kesepakatan akhir,” ujar Bupati Untung Tamsil dalam membuka musyawarah adat dalam prosesi gelar tikar adat yang berlangsung di Gedung Wintder Tuare Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Selasa (19/9/2023).

Bupati termuda di Provinsi Papua Barat itu menuturkan, meski adanya perbedaan pendapat hingga perdebatan yang sengit maka diharapkan semua akan dapat diselesaikan pada gekaran tikar adat yang terakhir kali ini.

“Kita telah siapkan Gedung Wintder Puput nantinya jika di Gedung Wintder Tuare belum bisa diselesaikan secara baik dan masih ada perbedaan pemikiran,” katanya.

Lebih lanjut Bupati Untung Tamsil mengatakan, penyampaian dalam empat hari gelaran tikar adat bersama masyarakat akan menjadi masukkan kepada pemerintah.

“Serta ditetapkan menjadi satu keputusan Bupati Fakfak soal penetapan wilayah adat yang masuk wilayah investasi Pupuk Kaltim,” tegasnya.

Dikatakannya, perdebatan ialah hal yang lumrah tetapi tujuannya hanya satu untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas dan utuh.

“Nantinya jika ada hal-hal yang mendalam dan perlu diselesaikan, kami akan memberi kesempatan kepada Dewan Adat untuk menyelesaikan di Gedung Wintder Puput,” ucap Bupati Untung Tamsil.

Bupati mengingatkan masyarakat adat bahwasanya investasi pupuk telah lama prosesnya hingga hadir di Fakfak.

“Saya mohon dengan hati yang paling dalam karena ini sudah sekira 1 tahun prosesnya sehingga rencana baik ini harus kitong (kita) semua terima,” tandasnya. [rls/PR]