Saumlaki – Warga Tanimbar menilai gerakan demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah pihak di Ambon terhadap Mantan Bupati Petrus Fatlolon yang akan di laksanakan hari Kamis tanggal 07 Desember 2023 besok merupakan Skenario pembunuhan karakter terhadap sosok Petrus Fatlolon yang Hemat kita masi Sangat Kuat dan Boleh dikata Kuda Hitam pada Pilkada 2024 nantinya.
Hal ini karena gerakan demonstrasi itu dilakukan dalam waktu bersamaan dengan upaya pengiringan opini tanpa Data dan Fakta hanya berdasarkan Asumsi dan Tak Berimbang yang dilakukan juga oleh beberapa media Online.
Diduga ada upaya sistematis yang dilakukan untuk menekan institusi penegak hukum dan gerakan tersebut terkesan di Tunggangi oleh oknum-oknum yang punya kepentingan langsung dengan Pilkada 2024 di Tanimbar.
Hal ini dibuktikan dengan adanya salah satu Penggagas aksi tersebut dan Media tersebut Terafiliasi dengan salah satu Bakal Calon tertentu
Adhitya Imsula salah satu warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar menduga adanya kepentingan politik yang di tunggangi oleh sekelompok orang yang Terafiliasi Politik dan yang disesalkan kenapa harus Mencatut nama mahasiswa Tanimbar Ambon dalam aksi demonstrasi tersebut.
“Ini sebuah desain yang jika kita tarik benang merah ada lawan politik bapa Petrus Fatlolon yang ingin mencoba memperkeruh suasana Politik dengan memanfaatkan segelintir orang yang kemudian mengatasnamakan Mahasiswa,” ujarnya kepada media ini di Saumlaki, Rabu (7/12/2023).
“Ini sungguh sebuah pendidikan politik yang buruk, dan sebua proses Demokrasi yang boleh dikata Tidak Sehat,” tambahnya.
Lanjut Imsula, semestinya para elit politik dan pemilik modal tersbut mengedepankan Uji Gagasan dan Program untuk membangun Tanimbar bukan sebaliknya memanfaatkan kelompok tertentu yang memang berafiliasi Politik ke pihak tertentu.
“Olehnya Itu saya berharap oknum tersebut sebaiknya harus mempersiapkan diri untuk nantinya mengikuti Pilkada untuk berhadapan dengan bapak Petrus Fatlolon dan kandidat lainnya, jangan gunakan kaki tangan ade-ade yang masi mudah dan masi Polos,” tegasnya.
Lanjutnya, berdasarkan Flayer seruan aksi tersebut ada salah satu nama yang tidak perlu disebutkan namanya nyata-nyata telah terafiliasi dan menjadi bagian dari salah satu bakal calon tertentu.
Olehnya itu Ia berharap berpolitik secara santun dan beretika. Jangan gunakan cara-cara lama dan tidak sejalan dengan semangat Duan Lolat yang pada akhirnya bisa menimbulkan perpecahan dan permusuhan bahkan bisa saling berhadap-hadapan satu sama lain.
“Kita harus jadikan moment Pilkada sebagai sebuah Pesta Demokrasi milik bersama yang harus berjalan sukses, aman dan damai serta riang gembira,” pintanya.
Dikatanya, persoalan yang sekarang terjadi di Tanimbar kini sudah di tangani oleh pihak penegak hukum atau APH olehnya itu berikan kepercayaan penuh kepada pihak penyidik baik itu pihak Kepolisian atau Kejaksaan agar semuanya dapat berjalan sesuai mekanisme hukum yang berlaku.
“Kejaksaan dan Kepolisian sudah sangat Profesional dan memiliki kemampuan analisis intelijen yang sangat mumpuni, jadi mau demo atau tidak, itu tidak penting karena Aparat Kejaksaan dab Kepolisian tidak berasumsi, mereka juga tidak bisa ditekan dengan aksi demo, Kejaksaan bekerja berdasarkan bukti dan Fakta yang autentik bukan asumsi dan cerita di warung kopi,” tandasnya. (bn/pr)
Tinggalkan Balasan