JAKARTA – Duel dua tim yang berusaha keluar dari zona degradasi saat Burnley menjamu Luton Town berakhir imbang 1-1. Kemenangan Burnley pupus lewat gol kontroversial di menit terakhir dalam duel Premier League Inggris di Stadion Turf Moor, Sabtu, 13 Januari dini hari WIB.
Persaingan di zona merah tidak kalah sengit. Tim yang berada di posisi bawah berusaha keras tidak turun kasta.
Luton yang berhasil promosi setelah musim lalu berkompetisi di Divisi Championship berusaha keras agar bertahan di Premier League. Mereka bersaing ketat dengan Burnley dan Sheffield United yang juga berstatus tim promosi.
Ya, musim ini tiga tim promosi kalah bersaing saat berhasil naik ke kasta tertinggi liga.
Hasilnya, tiga tim itu saling jegal demi keluar dari zona degradasi. Luton membuka harapan untuk bertahan setelah bermain imbang melawan Burnley.
Tambahan satu poin itu menjadikan Luton bisa mengantungi 16 poin. Sama dengan Everton yang menduduki peringkat 15.
Everton memang apes karena pelanggaran finansial menjadikan klub Merseyside itu dikenai sanksi pengurangan poin. Mereka hanya unggul selisih gol dengan Luton sehingga harus waspada agar tidak turun peringkat.
Luton sendiri terhindar dari kekalahan setelah memaksakan imbang saat menyamnbangi markas Burnley.
Di laga itu, tuan rumah unggul lebih dulu melalui gol Zeki Amdouni. Gol keempat Aamdouni di musim ini tercipta di menit 36 dan bertahan sampai turun minum.
Hanya saja kemenangan Burnley digagalkan gol yang memang mengundang perdebatan. Gol Luton tercipta di injury time atau menit 90+2 saat sundulan Charlton Morris menjebol gawang tuan rumah.
Persoalannya dalam proses gol itu, pemain Luton Elijah Adebayo terlihat seperti menghalangi kiper James Trafford yang hendak melompat untuk mengamankan bola.
Insiden itu memang sempat ditinjau VAR. Setelah mengamati rekaman ulang lewat VAR, wasit Tony Harrington tetap mengesahkan gol itu. Skor 1-1 dan bertahan sampai akhir laga.
Keputusan wasit langsung mendapat kecaman dari manajer Burnley Vincent Kompany. Menurut dia jelas itu pelanggaran karena ada upaya menghalangi kiper Trafford.
“Jelas itu ada upaya untuk menghalangi kiper. Saya mengira Luton menunjukkan performa yang bagus di pertandingan ini. Ternyata tidak,” kata Kompany.
Sementara salah satu pemilik klub Burnley JJ Watt menilai bila VAR di pertandingan itu sungguh memalukan. Watt sendiri merupakan mantan pemain NFL yang merupakan pemilik baru klub tersebut.
“Saya memang baru dalam kepemilikan klub. Jadi tak masalah bila saya dikenai sanksi oleh Premier League. Yang jelas, itu pelanggaran. VAR sungguh memalukan,” ucapnya.
Sebaliknya Morris mendukung keputusan gol wasit yang dikuatkan VAR. “Jujur saja, saya sudah sering menyaksikan kiper memang mendapat perlindungan. Tetapi saya senang dengan penilaian VAR. Kami pantas meraih poin. Dan, kami menunjukkan karakter kami,” kata Morris.
Hasil imbang itu menyulitkan Burnley memperbaiki posisi. Apalagi, mereka menghadapi lawan berat di laga berikutnya karena menghadapi dua tim papan atas Manchester City dan Liverpool.
Namun Luton juga bertemu lawan tak mudah. Dari lima laga berikutnya termasuk di Piala FA, Luton bertemu Newcatle United dan Manchester United. (voi/pr)
Tinggalkan Balasan