Fakfak – Pendeta M. Aritonang, S.Th memimpin ibadah minggu sengsara ke V di Gereja Kristien Injili (GKI) Jemaat Imanuel Fakfak, Jln Ahmad Yani Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dihadiri umat atau jemaat kristiani dilingkungan gereja tersebut, Minggu (10/3/2024).
Pendeta Aritonang dalam Khotbahnya terambil dari bacaan Alkitab Matius 26:17-25 “Taat Menjadi Murid Tuhan”


Dalam perikop ini, kata Pendeta (Pdt) Aritonang mengisahkan perjamuan Paskah sebagai tradisi yang lazim pada masa itu. Peristiwa ini merupakan peristiwa yang bersejarah di mana umat Israel mengingat kebesaran Tuhan yang membebaskan mereka dari perbudakan.
Kristus menyampaikan bahwa ada seorang murid yang akan menyerahkan-Nya (ayat 21). Dari antara para murid yang sudah sangat dekat dengan Sang Guru, ternyata ada yang tega mengkhianati-Nya. Kita tahu siapa pengkhianat itu, tetapi pada saat itu pernyataan Kristus sungguh menimbulkan kesedihan (ayat 22).
“Perlu kita sadari bahwa keputusan Yudas sama sekali bukan penyebab penderitaan Kristus (ayat 24),” ujar Pdt Aritonang.




Menurutnya, penderitaan itu adalah kehendak Allah bagi Anak-Nya. Kristus memberikan pernyataan yang mengejutkan. Ia kembali menegaskan penderitaan yang akan dialami-Nya. Sebagai akibatnya, iman para murid akan goncang dan mereka akan cerai-berai (ayat 31).
Tetapi, kata Pdt Aritonang, penderitaan itu bukanlah akhir dari segalanya karena ada kebangkitan Kristus yang menjadi jalan keselamatan (ayat 32). Petrus merespons dengan emosional dan menyatakan keteguhannya. Tetapi, Yesus merespons bahwa Petrus justru akan mengkhianatinya dan memang itulah yang akan terjadi (ayat 33-35).
“Dari Petrus dan Yudas, kita belajar bahwa ketaatan dalam mengikut Kristus seharusnya terjadi tanpa memandang situasi dan kondisi. Akhir-akhir ini ketaatan mengikuti Yesus sedang di Uji,” kata Pdt Aritonang.
Pdt Aritonang mencontohkan, kehadiran warga jemaat dalam Ibadah Minggu Pagi, Keluarga, Unsur Unsur Jemaat Berkurang. Banyak Orang yang mengaku memikul salib dalam pelayanan ini, meninggalkan pelayanan entah kemana dan dimana kini berada, dimanakah ketaatan mengikuti Yesus?.
“Iman dan komitmen setiap orang teruji justru pada saat kita menghadapi krisis kehidupan. Pada titik tersebut kualitas sesungguhnya dari diri kita akan terlihat. Ingatlah Kata Yudas kepada Tuhan, bukan aku ya, Rabi. Kata Yesus kepadanya Engkau telah Mengatakannya (ayat 25),” jelas Pdt Aritonang (pr)
Tinggalkan Balasan