Fakfak – Gereja Kristen Injil (GKI) Jemaat Imanuel Fakfak meneguhkan 14 orang Anggota Sidi Jemaat dalam ibadah Minggu Sengsara ke VII, di Gereja GKI Jemaat Imanuel Fakfak, Minggu (24/3/2024) pagi.

Pantauan media ini, Ibadah dipimpin dua orang Hamba Tuhan, Pdt M. Aritonang, S.Th dan Pdt Sarah Motowy, Sm.Th ditandai dengan peneguhan 14 anggota sidi jemaat.

Belasan sidi jemaat ini telah melalui tahapan demi tahapan dalam pendidikan ketekisasi yang diberikan oleh pendeta jemaat dan akhirnya mereka mengaku di hadapan Tuhan bahwa benar-benar setia mengikuti Yesus, dan inilah janji iman mereka.

“Saya percaya dan mengaku di hadapan Tuhan dan jemaat, bahwa Allah itu Esa, yaitu Allah Bapa Yang Maha Kuasa pencipta langit dan bumi, dan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, serta Roh Kudus yang memimpin kepada kebenaran dan hidup yang kekal.

Saya percaya dan mengaku di hadapan Tuhan dan jemaat, bahwa saya telah diselamatkan oleh Yesus Kristus dan hidup kudus serta mengasihi Allah dan sesama manusia.

Saya mengaku dan berjanji di hadapan Tuhan dan jemaat bahwa sebagai anggota Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua, saya hendak setia dalam firman dan sakramen, bertekun dalam doa dan pembacaan Alkitab, serta terlibat dalam seluruh pelayanan gereja”

Kalimat inilah yang diucapkan secara bersama-sama dari 14 anggota sidi jemaat saat menjawab pertanyaan peneguhan.

Dalam khotbahnya, Pdt M. Aritonang, S.Th terambil dari bacaan Alkitab Injil Lukas 22:39-53 mengingatkan 14 anggota sidi jemaat bahwa, ketika berjanji atau bersedia dengan segenap hati kudus mengikuti Yesus dan memikul Salib Tuhan, maka sudah bersedia dan terlibat di dalam melaksanakan pekerjaan Tuhan.

“Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: Roh memang penurut, tetapi daging itu lemah, Matius 26:41,” ujar Pdt Aritonang.

Menurut Pdt Aritonang, di dalam pengakuan Iman GKI Di Tanah Papua sangat jelas mengatakan bahwa, aku mengaku mengasihi Allah dan sesama manusia dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi.

“Aku mengaku hidup kudus dan setia memberitakan Injil Kerajaan Allah di Tanah Papua dan dunia,” jelas Pdt Aritonang. (pr)