Jakarta – Hal yang paling tidak mengenakan, apabila kesehatan dan kebersihan mulut – gigi tidak terjaga. Bayangkan saja, saat kita harus tersenyum, ternyata, diantara barisan gigi ada karang gigi yang menyembul, kadangkala situasi dan keadaan gigi seperti itu sangat menganggu kita dan orang lain yang melihat. Untuk itu segeralah minta bantuan dokter gigi untuk membersihkannya. Jangan gunakan cara lain, seperti menyikat gigi dengan bubuk kimia atau abu gosok.

“Satu-satunya cara membersihkan karang gigi adalah dengan pergi ke dokter gigi. Pasien akan dibersihkan dengan alat bantu scaler manual atau ultrasonik,” kata Dr. drg. Fatimah Maria Tadjoedin, Sp.Perio., dosen di Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, dikutip media ini dari halaman  MEDIAKOM Kamis (18/03/2024).

Karang gigi atau kalkulus gigi adalah plak yang termineralisasi menjadi endapan yang keras. “Deposit plak yang menempel pada gigi dalam jangka waktu lama dapat terkalsifikasi (mengeras) sebagai karang gigi,” ujar Fatimah

Faktor lokal di dalam rongga mulut kata Fatimah, dapat mempengaruhi timbulnya karang gigi, seperti posisi gigi tidak ideal atau malaposisi sehingga makanan mudah terselip dan sulit untuk dibersihkan.

 “Lama-kelamaan makanan tersebut termineralisasi atau mengeras dan menjadi karang gigi,” katanya.

Untuk mencegahnya, Fatimah menyarankan agar orang rutin menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan waktu yang tepat, yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Meski demikian, kita tetap dianjurkan agar memeriksakan diri ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk scaling gigi, prosedur non-operasi yang dilakukan untuk membersihkan dan menghilangkan plak dan karang pada gigi. Ini karena karang gigi tidak bisa hilang hanya dengan menyikat gigi.

Karang gigi yang tidak rutin dibersihkan akan menyebabkan bau mulut. Selain itu, gusi mudah berdarah dan bengkak sehingga menyebabkan terjadi peradangan gusi atau gingivitis. “Ini (gingivitis) bisa berlanjut ke periodontitis.

Bukan hanya peradangan yang melibatkan gusi saja tetapi bisa ke jaringan penyangga gigi lainnya, seperti tulang alveolar. Dampaknya, gigi bisa goyang atau tanggal,” Fatimah menuturkan. Periodontitis adalah infeksi gusi yang merusak gigi, jaringan lunak, dan tulang penyangga gigi.

Adapun tulang alveolar termasuk jaringan penyangga gigi yang merupakan bagian dari rahang atas dan bawah. Fatimah menyarankan, selain rutin menyikat gigi dan memeriksakan diri ke dokter gigi, kita minum banyak air mineral dan berkumur dengan air mineral setelah makan makanan yang manis dan lengket untuk membilas sisa makanan. Penggunaan obat kumur juga dapat dilakukan sesuai indikasi dan saran dokter. (MEDIAKOM/jm/pr)