Ambon – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pada Desember 2023 Kota Ambon mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 2,77 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 120,05.

Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia dalam paparannya, Selasa (2/1/2024) menjelaskan inflasi yoy 2,77 persen merupakan inflasi terendah sepanjang tahun 2023, bahkan terendah sepanjang dua tahun terakhir (2021-2022) khususnya pada kondisi bulan Desember.

“Secara yoy, pada Desember 2021 inflasi di Kota Ambon tercatat 4,05 persen, Desember  tahun 2022 inflasi yoy 6,39 persen, sedangkan Desember 2023 inflasi yoy 2,77 persen,” jelas Pattiwaellapia.

Dikatakan, inflasi yoy pada Desember 2023 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada 10 kelompok pengeluaran yakni tertinggi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,26 persen, dan terendah pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,05 persen.

Dirincikan, lima komoditas dominan yang memberikan andil/sumbangan inflasi yoy Desember 2023 di Kota Ambon yakni beras 0,9882 persen, cabai rawit 0,2761 persen, rokok putih 0,2744 persen, rokok kretek filter 0,2630 persen, dan bahan bakar rumah tangga 0,2298 persen.

“Komoditas penghambat inflasi secara yoy yaitu ikan selar, ikan layang, telepon seluler, minyak goreng, dan bawang merah,” rincinya.

Sementara itu, secara month to month (mtm) Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,37 persen. Angka ini lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 0,56 persen.

Ditambahkan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi mtm di Kota Ambon yakni cabai rawit 0,1722 persen, tarif angkutan udara 0,0436 persen, sawi hijau 0,0341 persen, beras 0,0329 persen dan tomat 0,0324 persen. (dt/pr)