Oleh: Jojie Muskita – Matitaputty
Menakar arah debat keempat Cawapres malam ini pastinya akan berlangsung panas. Diprediksi akan ada adu gagasan dengan berbagai data dari masing-masing Cawapres, terutama menyoalkan lingkungan, sumberdaya alam dan Masyarakat Adat.
Ketiga tema tersebut menjadi lekat dengan masyarakat adat Papua. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab persoalan lingkungan, eksploitasi sumber daya alam dan kehidupan masyarakat adat yang bergantung pada hutan adat mengalami eksploitasi besar-besaran.
Papua Dan Masalah Deforestasi
Papua memiliki masalah deforestasi yang signifikan. Praktik deforestasi di hutan Papua seringkali terkait dengan ekspansi perkebunan kelapa sawit, penambangan, dan kegiatan illegal logging. Hal ini dapat memiliki dampak serius terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.
Hutan sering bersinggungan erat atau sering kali memiliki hubungan erat dengan masyarakat adat, yang merupakan kelompok yang tinggal di wilayah tersebut secara turun temurun.
Hutan di Papua sering kali merupakan pusat kehidupan dan budaya bagi masyarakat adatnya. Mereka mengandalkan hutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, termasuk sumber pangan, obat-obatan, bahan bangunan, dan keperluan spiritual.
Perlindungan hak-hak tanah masyarakat adat dan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan lingkungan, sumberdaya alam yang ada di dalam huta sangat penting untuk menjaga keberlanjutan masyarakat adat di Papua.
Dikutip dari JUBI, Hasil riset Greenpeace dan IDEF tahun 2022 menunjukkan setidaknya luas hutan alam yang hilang di sepuluh kabupaten di Tanah Papua itu mencapai 641,4 ribu hektare.
Deforestasi tertinggi di Tanah Papua, separuhnya terjadi di lima kabupaten Provinsi Papua, dengan luasan hutan alam yang hilang mencapai 292,1 ribu hektare.
Kabupaten Merauke (92,2 ribu hektare), Kabupaten Boven Digoel (69,8 ribu hektare), Kabupaten Mappi (30,2 ribu hektare), Kabupaten Nabire (36 ribu hektare), Kabupaten Keerom (29,9 ribu hektare) dan Kabupaten Mimika (34 ribu hektare).
Deforestasi dengan laju yang tinggi juga terjadi di Provinsi Papua Barat, dengan luasan hutan alam yang hilang mencapai 125,7 ribu hektare. Sejumlah lima kabupaten dengan laju deforestasi tertinggi di Papua Barat adalah Kabupaten Fakfak (36,1 ribu hektare), Kabupaten Teluk Bintuni (31,7 ribu hektare), Kabupaten Manokwari (28,7 ribu hektare) dan Kabupaten Sorong (29,2 ribu hektare).
Maka itu debat keempat Cawapres kali ini sangat perlu menjadi perhatian masyarakat adat Papua.
Mau dibawa kemana masa depan Papua bergantung pada keputusan kita memilih siapa pemimpin yang layak memimpin Indonesia lima tahun kedepan.
Jika ditakar, Cawapres nomor urut 01 akan memberikan argumentasi-argumentasi dan serangan-serangan kepada Cawapres nomor urut 02 yang bersama pasangan capresnya berkomitmen melanjutkan program Presiden Jokowi, yang saat ini menurut data masih belum maksimal menekan angka deforestasi dan dampak kerusakan lingkungan. Untuk Cawapres nomor urut 03 pastinya akan mengambil setiap kesempatan mengamankan gagasannya.
Untuk itu masyarakat adat Papua perlu menilai setiap gagasan yang dilontarkan oleh setiap Cawapres malam ini. (—)
Tinggalkan Balasan