Fakfak – Pendeta M. Aritonang, S.Th memimpin ibadah minggu di Gereja Kristien Injili (GKI) Jemaat Imanuel Fakfak, Jln Ahmad Yani Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dihadiri umat atau jemaat kristiani dilingkungan gereja tersebut, Minggu (28/4/2024) pagi pukul 6.00 WIT.
Pendeta Aritonang dalam Khotbahnya terambil dari bacaan Alkitab Injil Roma 5:12 – 21 mengangkat tema “Dosa dan Maut Tidak Dapat Mengalahkan Kasih Karunia Allah”
Dalam khotbahnya, Pdt Aritonang mengatakan, kasih karunia dalam Kristus adalah jawaban Allah terhadap dosa dan maut karena Adam. Sebagai umat percaya melayani Kristus sebagai Tuhan dalam pengampunan yang melimpah dan menghidupkan.
“Kita harus sadar diri dan tahu diri siapkah kita di hadapan Allah? Kita manusia sering kali menggunakan kelemahan dan keterbatasan untuk terus berbuat dosa dalam diri kita dengan dalil bahwa Allah adalah sumber pengampunan. Kita terjebak ketika kita tidak taat dan setia melaksanakan Firman Tuhan dan selalu berusaha membenarkan diri,” kata Pdt Aritonang.
Adam, jelas Pdt Aritonang, yang adalah Ciptaan Allah sendiri telah melanggar perintah Allah menyebabkan dosa masuk ke dalam dunia akibatnya hubungan yang indah antara Allah dan Manusia terputus.
“Tetapi Allah sungguh baik. Ia tidak mau kita binasa oleh karena Dosa yang membelenggu hidup manusia tetapi Allah ingin Manusia yang jatuh diangkat kembali untuk memperoleh Kehidupan yang kekal,” jelasnya.
Pembacaan Alkitab terambil dari Roma 5:12 – 21 mengingatkan umat percaya kepada Tuhan, bahwa karena kasih Karunia Allah kita diangkat kembali menjadi Manusia yang berharga di hadapan Allah.
Menurutnya, Yesus telah mengalahkan maut melalui kematian dan kebangkitan dari antara orang mati supaya kita diselamatkan. Itulah cara yang Allah gunakan untuk menyelamatkan kita.
“Kalau kita sudah menerima Kasih karunia Allah. Apakah yang yang kita buat bagiNya. Apakah kita terus berdiam, melupakan Persekutuan Ibadah Keluarga dan saat teduh Bersama Tuhan. Marilah kita menjawab kasih karunia Allah lewat tindakan hidup kita setiap waktu yang mencerminkan bahwa kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan,” pintanya. (pr)
Tinggalkan Balasan