Fakfak – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Widhi Asmoro Jati menyebutkan, ada dua hal penting yang dilakukan Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak.
Dua hal penting itu, sebut Widhi Asmoro Jati, yaitu Pertama bagaimana memastikan bahwa pala di Kabupaten Fakfak dari sisi luasan, dari sisi kuantitas terus harus bertambah.
“Kita punya semangat yang sama bagaimana mengubah hutan menjadi hutan pala,” kata Widhi kepada media ini di Fakfak, Selasa (6/2/2024).
Kedua, sebut Widhi bagaimana upaya meningkatkan kualitas. Bicara kualitas, sambung Widhi merupakan tantangan yang berat saat ini bagaimana produksi Pala meningkat.
“Data terakhir menunjukkan ternyata produksi pala di tahun 2023 mengalami penurunan, biasanya kita di angka 2000 ton Pala, turun di angka 1.500 ton Pala, ada persoalan apa sesungguhnya,” ujar Widhi.
Menurut Widhi, Pala ini merupakan produk jangka panjang, waktu tanam perlu dilakukan ekstensifikasi, maka jawabannya butuh waktu delapan sampai sepuluh tahun baru bisa mengetahui hasilnya, namun komoditi yang ada harus di rawat, di jaga sehingga memiliki tingkat produksivitas yang tinggi.
“Persoalan hari ini di masyarakat kemampuan bisa melakukan, meningkatkan intensifikasi, salah satu adalah hubungan dengan bagaimana kita bisa memberikan nutrisi makanan tambahan kepada tanaman kita ini pala sehingga betul-betul jaminan terhadap produksi tetap minimal bisa bertahan,” jelasnya.
Sebab menurut Widhi, dari sekian belasan luasan tersebut ternyata masih banyak pala menjadi peninggalan jaman leluhur orang tua teradulu, yang mestinya terus kita melakukan proses peremajaan dengan model ekstensifikasi.
“Ada beberapa pupuk yang menjadi bantuan dari provinsi dan pusat tetapi ternyata tidak di distribusi baik oleh masyarakat, pupuk sudah diberikan tetapi mereka biarkan begitu saja seakan-akan barang ini tidak dimanfaatkan padahal ketika tanaman ini diberikan pupuk jaminan produksi akan meningkat,” pungkasnya.
Widhi mengapresiasi Wilhelmina Woy dengan produk pertaniannya berupa pupuk dari Best Corporation, yang konsen terhadap pupuk organik.
“Produk tersebut sangat sederhana, petani juga bawa lebih mudah, lebih gampang tidak pikul di tomang seperti pupuk-pupuk yang lain, cukup bawa satu bungkus tetapi bisa membantu beberapa tanaman Pala yang perlu diberikan sebuah nutrisi,” kata Widhi.
Dinas Perkebunan, lanjut Widhi membeli satu produk pertaniannya berupa pupuk dari Best Corporation dan uji coba pada kebun Dinas Perkebunan Fakfak.
“Kita akan uji coba pemupukan pada tanaman Pala besar harapan bisa membuahkan hasil dalam mempercepat proses pertumbuhan dan kalau itu berhasil dan terwujud, maka kami akan meminta dukungan penuh untuk kebutuhan pupuk terhadap tanaman Pala ke depannya,” tandasnya. (pr)
Tinggalkan Balasan