Fakfak – Orang Asli Papua (OAP) di tiga Kampung, yakni Kampung Werfra, Twood Kendik dan Tenehamur Distrik Furwagi Kabupaten Fakfak, Papua Barat mengusulkan agar asrama di Kabupaten Fakfak di aktifkan kembali.

Usulan itu disampaikan saat Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) Unsur Agama Katolik Drs. Yonas Hindom melakukan penjaringan aspirasi Distrik Furwagi Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Rabu (6/12/2023).

“Ada keluhan dari orang tua-tua kita di sana minta asrama di Kota Fakfak di aktifkan kembali,” ujar Yonas Hindom kepada media ini di Fakfak, Kamis (7/12/2023).

Keluhan itu, sebut Yonas Hindom, lantaran putra putri mereka melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan lebih tinggi di Kota, harus menyewa kamar kos.

“Mereka jauh dari orang tua di kampung untuk melanjutkan pendidikan ke Kota Fakfak, terpaksa mereka harus menyewa kos, sehingga mereka minta ke saya untuk sampaikan ke PSW YPPK mengaktifkan kembali asrama,” kata Yonas Hindom.

Yonas Hindom mengaku, pernah ada asrama yang dimiliki YPPK, misalnya di SMP Don Bosco, sekarang sudah tidak ada lagi, sehingga anak-anak OAP sekolah atau kuliah di Kota harus menyewa kamar kos.

“Adanya menyewa kamar kos menyebabkan orang tua tidak bisa mengawasi anak-anak untuk sekolah, keluhan dari orang tua seperti itu, sehingga kalau boleh Uskup melalui gereja harus menghidupkan kembali pembinaan asrama, kami MRPB akan teruskan ini ke Paroki se TPW Fakfak,” tandasnya.

Menurutnya, aktifkan kembali asrama siswa siswi sangat penting, selain ada pembinaan, tetapi juga pengawasan, memfasilitator, memberikan rasa aman dan nyaman agar siswi yang tinggal di asrama ini bisa termotivasi dalam belajar.

“Siswi yang tinggal di asrama ini oleh orang tuanya dipercayakan kepada Pembina asrama untuk mendidik anak mereka agar menjadi anak yang lebih baik, berbakti kepada orang tua dan bisa menghargai dan menghormati orang lain,” jelasnya. (pr)