Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, mencatat sebanyak 316 bangunan rusak akibat gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah itu pada Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB.

“Data jumlah bangunan rusak ini merupakan hasil pendataan terkini yang dilaporkan tim lapangan kepada kami malam ini,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, Kamis (2/10/2025) malam.

Kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, dengan total 297 bangunan terdampak. Rinciannya meliputi 279 rumah warga, 10 masjid, 3 mushalla, 2 sekolah, serta masing-masing satu unit puskesmas, polindes, dan toko.

Adapun di Kecamatan Nonggunong, tercatat 18 bangunan mengalami kerusakan. Sementara di Kecamatan Talango, hanya satu rumah yang terdampak, tepatnya di Desa Gapurana.

Pemkab Sumenep telah menerjunkan tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, dan TNI ke lokasi terdampak. Tim bertugas menyalurkan bantuan, melakukan pendataan lebih rinci, sekaligus membantu warga memperbaiki tempat tinggal yang rusak.

“Langkah cepat ini kami lakukan agar kebutuhan mendesak warga terdampak segera tertangani,” ujar Bupati Fauzi.

Bupati menambahkan, dampak gempa kali ini lebih parah dibanding peristiwa serupa pada 2018. Saat itu, gempa di Pulau Sapudi menyebabkan 246 bangunan rusak, lebih sedikit dibanding 316 bangunan yang hancur dalam kejadian sekarang. (ant/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: