Fakfak – Di tengah meningkatnya kekhawatiran global akan krisis sampah plastik, seorang pemuda dari Fakfak, Papua Barat, menghadirkan secercah harapan melalui seni.

Muhammad Rafly Ie, 24 tahun, menciptakan gebrakan baru dalam dunia daur ulang dengan memadukan kesadaran lingkungan dan seni rupa dalam bentuk yang tak biasa, lukisan potret dari kemasan plastik bekas.

Karya yang menyita perhatian publik ini menampilkan wajah mantan Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin. Sosok tokoh nasional itu tampak tegas dalam balutan peci hitam dan kacamata, tetapi yang membuat potret ini istimewa bukan hanya subjeknya melainkan materialnya.

Rafly menyusun potret ini dari potongan kemasan mi instan, bungkus biskuit, hingga bekas plastik snack warna-warni yang dikumpulkan dari lingkungan sekitarnya.

“Setiap plastik yang saya potong dan tempel punya cerita. Dulu dibuang, sekarang jadi bagian dari pesan visual,” ujar Rafly saat ditemui di kediamannya, Sabtu (24/5/2025).

 “Saya ingin mengingatkan kita semua, bahwa limbah pun bisa punya kehidupan kedua bahkan menjadi karya seni yang berbicara,” tambahnya.

Bukan sekadar kolase, lukisan ini adalah bentuk kritik sosial sekaligus ajakan reflektif terhadap gaya hidup konsumtif dan pengabaian terhadap sampah. Pigura hitam yang membingkai potret itu mempertegas kontras antara keindahan karya dan sumber bahan bakunya limbah.

Karya Rafly bukan hanya disambut hangat di media sosial, tetapi juga mulai mendapat ruang di berbagai pameran seni lokal dan kegiatan komunitas lingkungan. Banyak yang menyebut karya ini sebagai “senyap yang lantang” karena tanpa kata-kata pun, pesan tentang keberlanjutan dan inovasi terasa begitu kuat.

“Ini bukan tentang terkenal, tapi tentang dampak. Kalau satu anak muda terinspirasi untuk mendaur ulang atau berkarya, itu sudah cukup bagi saya,” kata Rafly.

Di tengah keterbatasan fasilitas seni dan lingkungan yang jauh dari pusat industri kreatif, Rafly membuktikan bahwa kreativitas tak mengenal batas geografis.

Fakfak, lewat tangan-tangan mudanya, sedang menulis kisah baru tentang bagaimana sampah bisa berubah menjadi simbol harapan dan perubahan. (ag/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: