Bacaan: 1 Timotius 6:11–16

“Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal.” (1 Timotius 6:12a)

Hidup sebagai orang percaya bukan berarti bebas dari persoalan dan pencobaan. Penebusan Yesus di kayu salib memang telah membebaskan kita dari kutuk hukum Taurat—penyakit, kematian, dan keterpisahan kekal dari Allah. Namun, hidup di dunia ini tetaplah perjuangan. Kita masih harus menghadapi badai kehidupan, keputusan sulit, dan godaan yang bisa menggoyahkan iman.

Akan tetapi, justru dalam tekanan dan pergumulan itulah iman kita dibentuk. Ketika kita memilih untuk tinggal dalam firman Tuhan dan memandang hidup dari sudut pandang-Nya, kita belajar untuk menjaga hati tetap benar di hadapan-Nya. Kita mulai menyadari bahwa pencobaan bukan akhir dari segalanya, tetapi pintu menuju kedewasaan rohani.

Firman Tuhan menegaskan bahwa “iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17). Namun, iman tidak cukup hanya didengar atau diyakini dalam hati. Yakobus mengingatkan kita: “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Yakobus 2:17). Artinya, iman yang sejati akan nyata dalam tindakan—dalam pilihan-pilihan yang tetap setia kepada Tuhan meski dalam penderitaan.

Tanpa ujian, iman hanya akan menjadi teori. Tetapi saat badai menerpa dan kita memilih tetap berdiri dalam firman-Nya, di sanalah iman menjadi nyata dan hidup. Pertandingan iman bukanlah beban, melainkan kehormatan bagi setiap orang percaya—karena pertandingan ini menjanjikan kemenangan yang sejati: kehidupan kekal bersama Kristus.

Tuhan memang tidak menciptakan penderitaan, namun Ia kerap mengizinkan kita berjalan melalui lembah yang gelap agar kita belajar bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Di tengah situasi sulit, Iblis akan mencoba membelokkan langkah kita dari jalan Tuhan—membisikkan keraguan, kekecewaan, bahkan keputusasaan.

Namun, jangan pandang besarnya masalah. Tataplah kepada Yesus, sumber kekuatan dan pengharapan kita. Bersandarlah kepada kuasa-Nya yang tak terbatas. Percayalah, dalam segala sesuatu Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Dan pada waktu-Nya, semua akan menjadi indah.

Refleksi: Apakah saat ini engkau sedang berada dalam pencobaan hidup? Jangan menyerah. Tetaplah bertanding dalam iman. Karena justru di tengah tekanan, Tuhan sedang mengasah dan membentuk engkau menjadi pribadi yang kuat, teguh, dan layak menerima mahkota kehidupan.

Doa: Tuhan, ajar aku untuk tidak lari dari pencobaan, tetapi menghadapinya dengan iman. Kuatkan hatiku untuk tetap taat dan percaya bahwa rencana-Mu selalu yang terbaik. Dalam nama Yesus aku berdoa, amin.

(redaksi)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: