Kaimana – Letak geografis yang sulit dijangkau serta keterbatasan sarana komunikasi masih menjadi tantangan utama dalam pelayanan kesehatan di wilayah terpencil Kabupaten Kaimana, Papua Barat.

Meski demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana berkomitmen mencari terobosan. Kepala Dinas Kesehatan Kaimana, Arifin Serfefa, S.KM., M.M., mengungkapkan pihaknya optimistis membangun dua rumah sakit baru yang difokuskan untuk melayani pasien di daerah dengan akses terbatas.

“Kami akui, secara umum pelayanan kesehatan sudah berjalan cukup optimal. Namun, kendala utama kami adalah komunikasi, terutama akses jaringan internet di wilayah pedalaman,” kata Arifin seusai menghadiri forum sinergitas pelayanan kesehatan tingkat nasional, Senin (9/9/2025).

Menurutnya, infrastruktur kesehatan tak hanya membutuhkan bangunan fisik, tetapi juga dukungan teknologi komunikasi agar tenaga medis dapat memberikan layanan maksimal.

Dua rumah sakit baru itu direncanakan dibangun di wilayah strategis, yakni Etna dan Arguni. Kehadiran fasilitas kesehatan tersebut diharapkan dapat mengurangi jumlah rujukan darurat ke rumah sakit pusat serta mempercepat penanganan kasus kesehatan di kampung-kampung terpencil.

“Kami butuh dukungan semua pihak, baik pemerintah daerah, DPRD, maupun mitra pusat dan swasta, agar pelayanan kesehatan kita bisa lebih baik dari yang baik,” ujar Arifin.

Langkah ini sejalan dengan program prioritas nasional di bidang kesehatan, khususnya dalam transformasi layanan primer yang menekankan akses dan pemerataan. Dinas Kesehatan Kaimana menargetkan pembangunan kedua rumah sakit dapat dimulai pada awal 2026, setelah seluruh proses perencanaan dan penganggaran disetujui. (wind/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: