Fakfak – Kepala Distrik Fakfak Timur Tengah, Marten Ronald Wouw, S.STPar, MBA, menegaskan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-XI Kabupaten Fakfak bukan hanya perlombaan keagamaan, tetapi juga menjadi ajang memperkuat persaudaraan dan kebersamaan masyarakat Fakfak.
“MTQ bukan sekadar ajang lomba keagamaan, melainkan momentum untuk memperkokoh persatuan. Di Fakfak, nilai satu tungku tiga batu mengajarkan kita bahwa Katolik, Protestan, dan Islam saling mendukung,” ujar Marten pada pembukaan MTQ XI di Kampung Kotam, Fakfak Timur Tengah, Rabu malam (1/10/2025).
Marten menekankan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama di Fakfak. Filosofi satu tungku tiga batu menurutnya telah lama menjadi dasar persatuan masyarakat setempat.

“Saudara Katolik dan Protestan mendukung saudaranya yang Muslim. Itulah kekuatan kita,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Fakfak, Forkopimda, TNI, Polri, serta para pemuda dan tokoh masyarakat yang turut mendukung penyelenggaraan MTQ.

Ucapan terima kasih khusus disampaikan kepada Sekda Papua Barat, Ali Baham Temongmere, atas dukungan pembangunan replika simbol satu tungku tiga batu di wilayah Fakfak Timur Tengah.
Menutup sambutannya, Marten membacakan puisi berjudul MTQ Hadirmu. Ia mengajak masyarakat menjadikan MTQ sebagai warisan berharga bagi generasi muda, sekaligus bagian dari rasa syukur atas 80 tahun kemerdekaan Indonesia.
“Dengan penuh sukacita mari kita sukseskan MTQ Ke-XI Kabupaten Fakfak. Semoga jejaknya membekas di hati dan diwariskan kepada anak cucu kita,” katanya.
(Reporter/Editor: Salmon Teriraun)
Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di:
Tinggalkan Balasan