Kaimana — Masyarakat Distrik Yamor, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, akhirnya membuka palang di ruas jalan Trans yang menghubungkan Provinsi Papua Barat dan Papua Tengah. Palang yang dipasang sejak Senin (21/9/2025) itu dibuka pada Sabtu (27/9/2025) sekitar pukul 18.00 WIT, setelah aspirasi warga disampaikan langsung kepada Gubernur Papua Barat.

Kapolsek Teluk Etna, Ipda Ricky Eramury, melalui Kapospol Yamor, Bripka Marthen Wayoi, membenarkan bahwa masyarakat sepakat membuka palang setelah tidak memperoleh tanggapan dari Pemerintah Kabupaten Kaimana.

“Karena setelah tiga hari tidak ada respon dari Pemkab Kaimana, masyarakat meminta agar aspirasi mereka disampaikan langsung ke Bapak Gubernur Papua Barat. Pada Rabu kami berangkat ke Manokwari, lalu bertemu Gubernur pada Kamis,” ujar Marthen melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Senin (29/9/2025).

Menurut Marthen, aspirasi utama warga adalah perbaikan jalan menuju ibu kota Distrik Yamor yang rusak parah. Kerusakan jalan tersebut menyulitkan masyarakat menjual hasil pertanian dan perikanan mereka, serta menghambat pasien kritis untuk dirujuk ke Nabire.

“Mereka meminta agar saya sampaikan ke Bapak Gubernur bahwa meskipun jalan ini jalan Trans, yang merasakan dampaknya adalah masyarakat Yamor. Bahkan, ada pasien yang meninggal karena tidak bisa segera dirujuk,” kata Marthen.

Pemalangan jalan, lanjutnya, dilakukan sebagai bentuk protes atas ketidakpastian solusi dari pemerintah daerah. Aksi itu dianggap sebagai upaya terakhir warga agar mendapat perhatian serius.

Marthen, yang telah lama bertugas di Yamor, mengambil inisiatif memfasilitasi pertemuan dengan Gubernur Papua Barat. Dalam pertemuan tersebut, Gubernur menyambut baik aspirasi warga dan berjanji akan mengunjungi Distrik Yamor dalam waktu dekat.

“Gubernur merespon positif dan berencana turun langsung ke Yamor. Masyarakat berharap kunjungan ini membawa solusi nyata bagi perbaikan jalan serta mendukung aktivitas ekonomi mereka,” jelas Marthen. (wind/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: