Kaimana – Di tengah gemerlap modernisasi Papua Barat, nama IPTU Nicodemus Imbiri, S.H., masih dikenang sebagai simbol ketekunan dan dedikasi.

Lahir sebagai anak keenam dari tujuh bersaudara pasangan Pendeta. Yos Imbiri dan Reny Subagio, Nicodemus memilih jalan yang jarakinya berbeda dari sang ayah: dunia penegakan hukum.

Kini, 20 tahun setelah menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Kaimana, jejak karirnya menjadi inspirasi bagi generasi muda Papua yang ingin mengabdi di bidang hukum dan kepolisian.

Nicodemus mengawali perjalanannya dengan menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih, Jayapura, dan lulus pada 2006. Saat itu, pilihannya untuk masuk Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bukan tanpa alasan.

“Saya hanya ingin pekerjaan yang menjamin masa depan. Maka dari itu, saya pilih sekolah kedinasan. Kepolisian adalah pilihan saya,” kenangnya saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (23/5/2025).

Tahun 2006, ia berhasil lolos seleksi Polri dan menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Jayapura. Pada 2007, ia resmi dilantik sebagai Brigadir Polisi Dua (Bripda) dan ditugaskan pertama kali di Polres Kaimana, tepatnya di satuan Reskrim.

Karier Nicodemus terus menanjak. Pada 2019, ia berhasil lulus pendidikan Inspektur dan ditempatkan di Polda Papua Barat. Meski hanya bertugas empat bulan di sana, pengalamannya membawanya ke Polres Manokwari Selatan (Mansel) selama tiga tahun.

Tahun 2024 menjadi momen bersejarah. Ia kembali ke Kaimana, tanah kelahirannya, dengan membawa misi baru: pertama sebagai KBO Reskrim, lalu dipercaya memimpin Satuan Narkoba Polres Kaimana.

Bagi Nicodemus, kesuksesannya adalah bukti bahwa anak Papua mampu bersaing di tingkat nasional. Pesannya hingga hari ini masih relevan.

“Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) sudah menjamin keberpihakan terhadap orang asli Papua. Sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik. Menjadi anggota Polri adalah jalan pengabdian dan masa depan yang terjamin. Rugi kalau tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Kini, di era 2025, jejak digital Nicodemus masih sering dibagikan sebagai motivasi. Banyak polisi muda Papua yang mengaku terinspirasi oleh kisahnya seorang anak pendeta yang membuktikan bahwa dengan kerja keras, siapa pun bisa menulis sejarahnya sendiri.

“Dari Kaimana untuk Indonesia,” begitu prinsip yang ia tinggalkan. Dan itu abadi. (tm/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: