Jayapura – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun ke-20 Ikatan Keluarga Maluku (IKEMAL) di Tanah Papua. Gubernur tiba di Bandara Sentani, Jayapura, Sabtu (11/10/2025) pagi, disambut meriah dengan tarian adat Papua dan pengalungan topi adat khas daerah setempat.

Turut mendampingi Gubernur, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Maluku Samuel Huwae, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Lotje Singerin, serta sejumlah pejabat pendamping lainnya.

Di ruang VIP Bandara Sentani, rombongan disambut oleh Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Nerlince Wamuar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Christian Sohilait, serta para tokoh masyarakat Maluku yang berdomisili di Jayapura.

Usai penyambutan, Gubernur Lewerissa menyempatkan diri mengunjungi Tugu MacArthur di Puncak Ifar, Sentani, salah satu situs bersejarah peninggalan Perang Dunia II. Dari lokasi tersebut, ia mengagumi keindahan panorama Danau Sentani, sembari menilai kawasan itu berpotensi dikembangkan sebagai wisata edukatif dan sejarah.

“Selain memiliki nilai historis, tugu ini merupakan simbol perjuangan dan bisa menjadi tempat wisata edukatif. Museum di sini menyimpan dokumentasi perjalanan Jenderal MacArthur saat menguasai Jayapura. Ini pengetahuan berharga bagi generasi muda,” ujar Gubernur Lewerissa, dikutip ameks.fajar.co.id, Minggu (12/10/2025).

Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk memenuhi undangan IKEMAL yang menggelar puncak perayaan ulang tahun di Sasana Krida, kompleks perkantoran Pemerintah Provinsi Papua, Sabtu sore.

Dalam acara itu, Gubernur dijadwalkan memberikan sambutan resmi serta berdialog dengan warga Maluku di perantauan, termasuk para sesepuh asal Nusalaut, Ambalau, dan Lease yang telah lama bermukim di Papua.

“Beta datang bukan hanya untuk acara seremonial, tapi untuk baku dapa dan baku peluk dengan basudara di Tanah Papua. Maluku dan Papua ini saudara tua punya sejarah, perjuangan, dan masa depan yang sama. Semangat persaudaraan ini harus terus dijaga,” ungkapnya.

Kunjungan dua hari ini diharapkan memperkuat hubungan emosional dan sosial antara masyarakat Maluku dan Papua, sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Maluku dalam membangun jejaring persaudaraan dan solidaritas antardaerah di kawasan timur Indonesia.

“Di mana pun orang Maluku berada, tetap baku gandeng untuk Maluku yang maju dan sejahtera,” tandas Gubernur Hendrik Lewerissa. (ae/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: