Sorong — Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, menyatakan penyelenggaraan Job Fair 2025 menjadi langkah strategis untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja di provinsi termuda di Indonesia tersebut.
Kegiatan ini diharapkan mampu mempertemukan pencari kerja dengan dunia industri secara lebih efektif.
“Job Fair ini saya harapkan menjadi wadah yang menghubungkan para pencari kerja dengan dunia usaha dan industri,” kata Kambu saat membuka kegiatan Job Fair di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong, Kota Sorong, Selasa (16/9/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka di Papua Barat Daya mencapai 6,61 persen, naik 0,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Ini tantangan nyata bahwa angka pengangguran kita masih cukup tinggi,” ujar Kambu.

Menurut Kambu, Job Fair menjadi salah satu bentuk respon konkret atas kondisi tersebut.
Melalui ajang ini, pemerintah berupaya membuka ruang seluas-luasnya agar tenaga kerja lokal dapat terserap di berbagai sektor.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan ESDM Papua Barat Daya, Suroso, menjelaskan Job Fair 2025 diikuti 17 perusahaan dari beragam bidang, mulai dari BUMN, perkebunan, ritel, perhotelan, jasa alih daya, perbankan, keuangan, perumahan, hingga penerbitan dan percetakan.
“Total ada 1.062 lowongan kerja yang dibuka, mulai dari level staf, teknisi, hingga posisi manajerial,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung hingga 17 September 2025 ini digelar berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Penyelenggaraannya juga diperkuat dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 yang telah diperbarui menjadi UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Papua. (st/pr)
Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di:
Tinggalkan Balasan