Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Provinsi Maluku berhasil melakukan operasi bypass jantung pertama sejak Indonesia merdeka.
Pencapaian tersebut dinilai sebagai kemajuan signifikan dalam layanan kesehatan jantung di kawasan timur Indonesia.
“Setelah 80 tahun Indonesia merdeka, Maluku akhirnya bisa melakukan operasi bypass jantung pertama. Ini bukan hanya soal fasilitas, tetapi soal penyelamatan nyawa dan keadilan layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (3/10/2025).
Operasi tersebut dilakukan di RSUP Dr. Johannes Leimena, Ambon. Menkes yang hadir langsung di lokasi mengapresiasi kinerja tim medis, dukungan pemerintah daerah, dan manajemen rumah sakit.
Menurutnya, capaian itu merupakan lompatan penting bagi sistem kesehatan nasional, khususnya untuk layanan jantung di luar Pulau Jawa.

Selama ini, pasien jantung dari wilayah timur menghadapi tantangan besar karena harus dirujuk ke Surabaya atau Makassar. Kendala yang dihadapi meliputi perjalanan panjang, biaya tinggi, hingga risiko terlambat mendapat penanganan.
Budi mencontohkan seorang pasien berinisial G yang harus antre hingga nomor 289 untuk pemasangan ring jantung di Surabaya melalui BPJS Kesehatan.
“Ini nyata terjadi, dan inilah yang ingin kami ubah,” tegasnya.
Pemerintah, kata Menkes, tengah membangun sistem layanan jantung nasional yang terintegrasi mulai dari puskesmas, rumah sakit kabupaten/kota, hingga rumah sakit provinsi. Ia menargetkan seluruh 34 provinsi mampu melakukan minimal dua prosedur utama, yakni operasi bypass dan bedah katup jantung.
“Saat ini sudah 28 provinsi yang melaksanakan layanan tersebut, dan Maluku kini resmi bergabung dalam daftar itu,” ujar Budi.

Ia juga meminta kepala daerah berperan aktif dalam mendukung layanan kesehatan jantung. Para bupati dan wali kota di Maluku diharapkan dapat memastikan dokter spesialis tetap bertugas di daerah, dan tidak berpindah ke kota besar.
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa turut mengapresiasi komitmen pemerintah pusat. Menurutnya, keberhasilan operasi ini menjadi bukti nyata hadirnya negara dalam memperkuat layanan kesehatan di daerah.
“RSUP Dr. Johannes Leimena sebagai rumah sakit rujukan akhir di kawasan timur memiliki peran strategis. Ke depan, kami menargetkan lebih banyak rumah sakit di Maluku bisa menyelenggarakan layanan serupa, mengingat tantangan geografis wilayah kepulauan,” ujar Hendrik.
Ia menambahkan, pemerintah provinsi akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, baik dari sisi sumber daya manusia, infrastruktur, maupun peralatan medis. (ant/pr)
Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di:
Tinggalkan Balasan