Jakarta – Pemerintah Kabupaten Fakfak bersama SKK Migas mempercepat realisasi pembangunan pabrik pupuk di Papua Barat.

Hal ini dibahas dalam pertemuan Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, dengan Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, di Jakarta, Senin (2/6/2025).

Djoko menekankan pentingnya kepastian lahan agar proyek strategis nasional ini segera terealisasi.

“Permasalahan utama saat ini adalah legalitas lahan. Kami meminta dukungan Pemda Fakfak untuk percepat sertifikasi,” ujarnya.

Rencananya, pada 19 Juni 2025, akan digelar pertemuan lanjutan dengan melibatkan PT Pupuk Indonesia, Genting Oil, dan Pemda Fakfak. Pertemuan itu akan membahas aspek teknis serta pelibatan perusahaan lokal Papua Barat.

 “Proyek ini harus inklusif. Pelaku usaha setempat harus dilibatkan,” tegas Djoko.

Bupati Samaun menyatakan kesiapan Pemda mendukung proyek ini, termasuk memastikan legalitas lahan.

“Tidak ada masalah lagi. Begitu ada permohonan resmi dari PT Pupuk Indonesia, sertifikasi segera kami proses,” katanya.

Ada dua lokasi yang dipertimbangkan, yaitu Vior dan Tomage. Namun, Samaun merekomendasikan lokasi lama yang pernah direncanakan sebelumnya.

“Jika pindah ke lokasi baru, tantangannya besar karena akses jembatan mencapai lima kilometer. Lokasi lama lebih efisien,” jelasnya.

Ia juga mendorong keterlibatan perusahaan lokal dalam proyek ini.

“Selama ini, usaha di Papua Barat kerap terpinggirkan. Ke depan, harus ada ruang bagi mereka,” ucap Samaun.

Djoko menyambut baik rekomendasi tersebut dan akan mempertimbangkannya dalam rapat dengan PT Pupuk Indonesia. Sementara itu, Kementerian ESDM menunggu kepastian lokasi sebelum mengambil keputusan strategis lebih lanjut.

Dengan kolaborasi pusat-daerah yang kuat, proyek pabrik pupuk di Fakfak diharapkan segera terwujud dan berdampak positif bagi perekonomian Papua Barat. (st/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: