Fakfak – Pemerintah Kabupaten Fakfak mengapresiasi peran Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua dalam membangun kehidupan rohani masyarakat. Pemerintah berharap gereja terus berperan aktif dalam memperkuat aspek spiritual sebagai bagian penting dari pembangunan daerah.

Harapan itu disampaikan Bupati Fakfak melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Suryaiman Iribaram, saat membuka secara resmi Rapat Pimpinan (Rapim) GPI Papua Tahun 2025, yang digelar di lantai 5 Hotel Grand Papua, Fakfak, Senin (27/10/2025).

Dalam sambutannya, Suryaiman menegaskan, pembangunan tidak semata-mata berfokus pada infrastruktur fisik, melainkan juga harus memperhatikan pembinaan mental dan spiritual masyarakat.

“Gereja memiliki peran penting sebagai penolong dan mitra pemerintah dalam memperkuat kehidupan rohani masyarakat Fakfak. Pembangunan sejati tidak hanya membangun gedung, tetapi juga membangun manusia dari dalam,” ujar Suryaiman Iribaram mewakili Bupati Fakfak.

Ia menambahkan, selama ini gereja telah menjadi mitra yang setia bagi pemerintah dalam mendukung program pembangunan melalui pelayanan doa, pembinaan iman, dan penanaman nilai moral di tengah masyarakat.

“Kami berharap GPI Papua terus menjadi agen perubahan yang menebarkan nilai-nilai kasih, persaudaraan, dan semangat kebersamaan di tanah ini,” tambahnya.

Suryaiman Iribaram menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan gereja dalam membangun manusia yang beriman dan berkarakter.

“Pemerintah daerah akan terus bersinergi dengan gereja dalam membangun masyarakat Fakfak yang beriman, beretika, dan berdaya saing. Karena kemajuan daerah tidak hanya ditentukan oleh kekuatan ekonomi, tetapi juga oleh keteguhan iman warganya,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Sinode GPI Papua, Pendeta Donald Salimah, menjelaskan, Rapim GPI Papua 2025 menjadi momentum penting untuk mengevaluasi capaian program gereja selama satu tahun terakhir.

Melalui forum ini, GPI Papua meneguhkan komitmen untuk memperkuat pelayanan rohani, penginjilan, serta pemberdayaan ekonomi jemaat di seluruh klasis.

“Rapim ini menjadi ruang refleksi bagi gereja untuk meninjau kembali langkah-langkah strategis yang telah kami rintis sejak Ragerdano dua tahun lalu. Kami ingin memastikan pelayanan gereja berjalan efektif dan mampu menjawab kebutuhan umat di berbagai wilayah,” ujar Pendeta Donald.

Rapim GPI Papua 2025 diikuti oleh seluruh unsur pimpinan Majelis Pekerja Sinode, Badan Pertimbangan, Badan Pengawasan dan Pemberdayaan, Ketua STT GPI Papua, Ketua Yayasan, serta para Ketua Klasis se-Tanah Papua. Acara pembukaan juga dihadiri perwakilan Kapolres Fakfak, Kodim 1803 Fakfak, dan Kantor Kementerian Agama Fakfak.

Rapat pleno dibuka Ketua Sinode GPI Papua dengan satu kali ketukan palu sebagai tanda dimulainya sidang pembahasan.

Kegiatan akan berlangsung selama dua hari dan diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis bagi penguatan peran gereja dalam pembinaan spiritual serta pembangunan sosial-ekonomi masyarakat di Tanah Papua. (st/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: