Fakfak – Wakil Bupati Fakfak, Donatus Nimbitkendik, menerima laporan terbaru mengenai realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Fakfak yang dinilai masih jauh dari target.

Hingga 10 Juni 2025, capaian PAD baru mencapai sekitar Rp576 juta atau 4,50 persen dari total target tahun ini yang sebesar Rp12 miliar.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengelola Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Fakfak, Tajudin Lahadalia, dalam kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan dan Klinik Percepatan Penyusunan RKPD-P 2025.

Acara tersebut digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) di Gedung Winder Tuare, Selasa (10/6/2025).

Menurut Tajudin, tugas utama Bapenda meliputi pengelolaan pajak daerah serta pelaksanaan dan pengawasan pemungutan pendapatan daerah. Bapenda juga berperan dalam mengoordinasikan berbagai instansi terkait guna memastikan kelancaran proses tersebut.

“Semua ini sumbernya dari pajak daerah,” ujar Tajudin.

Ia menambahkan, rendahnya realisasi PAD kemungkinan dipengaruhi oleh perubahan sistem administrasi yang kini sepenuhnya berbasis digital melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).

“Seluruh input tahun 2025, termasuk penatausahaan dan pencairan, sudah dilakukan dalam satu sistem melalui SIPD,” katanya.

Dengan penerapan sistem baru ini, pemerintah daerah berharap proses pemungutan dan pelaporan PAD dapat berlangsung lebih efektif, transparan, dan akuntabel ke depan.

Reporter/Editor: Salmon Teriraun)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: