Fakfak – Masyarakat Fakfak digemparkan oleh unggahan di media sosial yang memperingatkan adanya dugaan peredaran beras oplosan di pasar-pasar lokal. Unggahan tersebut memperingatkan warga agar berhati-hati terhadap beras yang disebut-sebut telah dicampur bahan kimia seperti pemutih, parafin, atau pewangi agar tampak lebih putih dan menarik.

Postingan yang dibagikan di grup “Fakfak Dagang” oleh akun Fransisco Elwarin itu mengutip pernyataan seorang pengguna Facebook bernama Hiryet Hegemur yang menulis:

“Untuk orang tua BP dan mama hati-hati banyak beras oplosan. Peredaran beras oplosan masih beredar di seluruh pasar. Beras oplosan adalah beras berkualitas rendah yang dicampur dengan bahan kimia seperti pemutih, parafin, atau pewangi agar terlihat lebih putih dan menarik sehingga dapat dijual dengan harga lebih tinggi.”

Unggahan tersebut memicu berbagai komentar dari warga net. Sebagian menyatakan keraguan terhadap kebenaran informasi itu, sementara lainnya menilai kabar tersebut berlebihan.
Seorang warganet, Farrah Ainaya, menulis:

“Hoaks! Kaka yang sakit itu bukan karena beras, tapi gangguan pencernaan ringan. Pihak rumah sakit sudah menjelaskan, jadi jangan sebarkan berita hoaks.”

Komentar lain datang dari Saleh Attamimi yang membagikan tautan berita dari beritapress.id berjudul “Bulog Fakfak Pastikan Isu Keracunan Beras SPHP 5 Kg Hanyalah Hoaks”. Sementara Hana Doe, warga Fakfak lainnya, menegaskan bahwa mereka sudah lama mengonsumsi beras tersebut tanpa kendala.

“Kami makan beras ini sudah bertahun-tahun, selain enak, harganya juga ramah di kantong,” ujarnya.

Menanggapi isu tersebut, Kepala Perum Bulog Cabang Fakfak, Ibrahim Wairoy, dengan tegas membantah informasi yang beredar. Ia memastikan bahwa beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan Bulog Fakfak aman untuk dikonsumsi dan telah melalui uji kualitas sesuai standar nasional.

“Beras SPHP yang kami salurkan di Fakfak sudah sesuai dengan standar kesehatan nasional dan kualitasnya dijamin aman. SPHP adalah program resmi pemerintah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” ujar Ibrahim Wairoy, Rabu (29/10/2025).

Untuk memastikan kebenaran isu tersebut, Bulog Fakfak bergerak cepat dengan berkoordinasi bersama Polres Fakfak, Dinas Ketahanan Pangan, dan RSUD Fakfak. Dari hasil pengecekan, tidak ditemukan adanya laporan warga yang sakit akibat mengonsumsi beras SPHP.

“Kami sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pihak rumah sakit. Tidak ada data atau laporan yang menunjukkan ada warga yang sakit karena beras SPHP,” tegas Ibrahim.

Ia menambahkan, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial agar tidak menimbulkan keresahan publik.

Sebagai catatan, program beras SPHP merupakan inisiatif pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk Kabupaten Fakfak.

“Jika masyarakat memiliki keluhan terkait beras SPHP, silakan datang langsung ke Kantor Bulog Fakfak agar dapat kami tindak lanjuti,” pinta Ibrahim Wairoy.  (st/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: