Kaimana – Di tengah gempuran produk makanan ringan dari luar daerah, hadirnya Keripik Enjel Sayori menjadi angin segar bagi pencinta kuliner lokal. Usaha kecil yang berbasis di Kaimana, Papua Barat, ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga cita rasa khas daerah dengan memproduksi beragam keripik seperti keripik pisang, keladi, dan sukun.

Keunikan dari Keripik Enjel Sayori terletak pada pemanfaatan sumber daya alam lokal. Mayoritas bahan baku diperoleh langsung dari tanah Kaimana yang subur. Namun, demi menjaga mutu dan konsistensi rasa, sesekali produsen harus mendatangkan keladi dari Nabire.

Langkah ini menunjukkan bahwa kualitas tetap menjadi prioritas utama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan produk dari luar daerah.

Proses produksi dilakukan secara sederhana dan masih melibatkan tenaga kerja dari lingkup keluarga, terutama anak-anak dari pemilik usaha. Meski berskala kecil, hasil yang dicapai sangat membanggakan.

Salah satu tonggak keberhasilan adalah saat pemilik usaha berhasil membeli sepeda motor dari hasil penjualan keripik, sebuah pencapaian yang menjadi simbol perjuangan dan kerja keras.

Dukungan dari pemerintah daerah sudah mulai dirasakan, namun belum sepenuhnya mampu menjawab kebutuhan modal yang cukup besar.

“Untuk menjalankan usaha ini, kami butuh modal yang tidak sedikit, terutama untuk pengemasan, bahan baku, dan pengurusan izin-izin,” ujar pemilik usaha, menegaskan tantangan yang masih dihadapi hingga saat ini.

Kini, Keripik Enjel Sayori sudah dapat ditemukan di minimarket Anggunan di Kaimana dengan harga per bungkus Rp25.000. Meski masih dalam proses pengurusan sertifikasi halal, langkah ini dinilai penting untuk membuka akses pasar yang lebih luas. Bahkan, minat dari wilayah lain seperti Sorong mulai bermunculan, menandakan potensi besar yang tengah menanti.

Lebih dari sekadar usaha kuliner, Keripik Enjel Sayori adalah simbol kekuatan ekonomi lokal yang tumbuh dari kearifan dan potensi daerah.

Dengan dukungan yang tepat, terutama dalam hal permodalan dan legalitas, produk ini memiliki peluang besar untuk menjadi ikon kuliner khas Papua yang dikenal secara nasional.

Keberhasilan ini bukan hanya mengangkat nama Kaimana, tetapi juga menginspirasi banyak pelaku UMKM lainnya di pelosok Indonesia. (tm/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: