Jayapura – Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan, Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, mengungkapkan bahwa sebagian besar senjata api yang dimiliki kelompok kriminal bersenjata (KKB) merupakan hasil rampasan dari personel TNI dan Polri.
“Memang benar senjata dan amunisi yang dimiliki KKB sebagian besar milik TNI dan Polri yang diperoleh ketika terjadi kontak tembak dengan KKB,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih kepada ANTARA di Jayapura, Jumat (13/10).
Pangdam menjelaskan bahwa senjata api dan amunisi tersebut diperoleh KKB dari rampasan saat terjadi kontak tembak dengan personel TNI dan Polri di berbagai wilayah, terutama kawasan pegunungan yang saat ini masuk wilayah Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah.
Terkait dugaan bahwa satu dari empat pucuk senjata api yang diperoleh tim gabungan TNI-Polri berasal dari Papua Nugini, Pangdam menyatakan kemungkinan adanya satu atau dua pucuk senjata api yang masuk melalui perbatasan kedua negara.
“Kemungkinan ada satu atau dua pucuk senjata api yang masuk dari PNG (Papua Nugini), namun jumlahnya terbatas dan lebih banyak diperoleh saat kontak tembak dengan TNI-Polri,” katanya.
Izak Pangemanan, Mayjen TNI, menambahkan bahwa Kodam XVII/Cenderawasih memiliki perkiraan jumlah senjata yang dimiliki KKB, termasuk yang ada di perbatasan RI-PNG.
“Untuk yang berada di wilayah perbatasan, Izak menambahkan rata-rata masih menggunakan senjata berburu dan senjata yang diperoleh dari prajurit TNI.
“Kesimpulan saya, dari data yang ada tidak ada penambahan (senjata) dari PNG dan kami terus berupaya mencegah masuknya senjata itu,” tegas Mayjen TNI Izak Pangemanan. (ant/pr)
Tinggalkan Balasan