Fakfak – Masyarakat Kabupaten Fakfak, Papua Barat, patut mengetahui dalam beberapa hari terakhir, debit air di beberapa sumber air utama mengalami penurunan yang signifikan.

Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu, di mana hujan sebagai satu-satunya harapan untuk mengisi kembali sumber air, justru tidak kunjung turun secara konsisten.

Kondisi ini semakin mengkhawatirkan mengingat umat Islam akan segera memasuki bulan suci Ramadan, di mana kebutuhan air bersih diprediksi akan meningkat drastis.

Plt. Perumda Tirta Pala Fakfak, Usman Namudat, mengakui beberapa sumber air utama, seperti Kalimati, Sungai, dan Air Besar, mengalami penurunan debit air.

“Saat ini, debit air di sumber Kalimati turun menjadi 7 liter per 45 detik. Dengan kondisi seperti ini, kami tidak bisa menyalurkan air ke pelanggan karena sumber Kalimati mengalami kekeringan,” ujar Usman.

Meskipun demikian, sumber Air Besar masih dapat menyuplai air ke pelanggan. Namun, kendala utama yang dihadapi di lapangan adalah ketergantungan pada pasokan listrik.

Sebanyak 70 persen pasokan air bergantung pada pompa air yang membutuhkan listrik untuk beroperasi.

“Jika listrik padam, mesin pompa tidak dapat berfungsi dengan normal. Kami memang memiliki mesin khusus untuk mengatasi pemadaman listrik, tetapi kendalanya adalah ketersediaan BBM jenis solar,” tambah Usman.

Usman Namudat menyampaikan itu dalam acara Dialog Pagi RRI Fakfak, Selasa (25/2/2925) bertemakan, “Komitmen Perumda Tirta Pala Dalam Memberikan Pelayanan Air Bersih Kepada Masyarakat Fakfak”

Dialog ini juga menghadirkan Narasumber, Kepala Bidang Teknis Perumda Tirta Pala, Wilem Fuad, di pandu (Host) Nico Afloubun.

Selain masalah teknis, Perumda Tirta Pala Fakfak juga menghadapi kendala lain, yaitu pemalangan air oleh pemilik hak ulayat.

Kepala Bidang Teknis Perumda Tirta Pala, Wilem Fuad, menjelaskan pada malam sebelumnya, sekitar pukul 20.00 WIT, terjadi penurunan debit air di sumber Air Besar akibat aktivitas pemalangan air.

“Hal ini menyebabkan pelayanan air kepada pelanggan terganggu,” jelas Wilem Fuad.

Menjelang bulan Ramadan, kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah setempat.

Wilem Fuad menegaskan. pihaknya terus berupaya mengatasi berbagai kendala tersebut agar pasokan air bersih tetap lancar, terutama selama bulan Ramadan.

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa masyarakat Fakfak tetap mendapatkan akses air bersih, meskipun tantangan yang kami hadapi cukup besar,” tegasnya.

Masyarakat pun diimbau untuk menggunakan air secara bijak dan hemat, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu dan potensi penurunan debit air yang masih mungkin terjadi.

“Kerja sama antara pemerintah, perusahaan air, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini demi ketersediaan air bersih yang berkelanjutan,” pintanya. (pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: