Saumlaki – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan  Tanimbar gelar Deklarasi Kampanye Damai  dengan tema, “Tanimbar Katong punya jadi bikin akang jalan Deng Bae bae di Pilkada 2024”.

Kegiatan tersebut di gelar di gedung serbaguna galaksi Saumlaki kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Kamis (26/9/2024).

Sementara itu Agustinus rahanwarat salah satu Ketua Tim pemenangan Harian pasangan calon (Paslon) Bupati Nomor urut 3 Ricky Jaurisa dan Wakil Bupati Yuliana Ratuanak menolak salah satu ketua partai pendukung pasalon bupati dan wakil Bupati mewakili calon bupati dan wakil Bupati berikan orasi politik di atas panggung deklarasi kampanye damai.

Pasalnya, para calon bupati dan wakil Bupati tidak sempat hadir lantaran ada agenda kegiatan di luar daerah Saumlaki.

Baca JugaOmbudsman Papua Barat Soroti Kelayakan dan Kerja Sama Layanan RS Pratama Kumurkek

Agustinus Rahanwarat berikan aksi protes tersebut kepada pihak Bawaslu Tanimbar mengakibatkan kedua tim pendukung pasalon bupati dan wakil  Nomor urut 4 dan Nomor urut 3 saling cek Cok di ruangan dekalarasi kampanye damai calon bupati dan wakil Bupati

Perdebatan antara kedua Tim  Nomor urut 4 dan nomor urut 3 berlangsung kurang lebih tiga puluh menit lamanya setelah di lerai oleh pihak kepolisian Polres Kepulauan Tanimbar

Aksi protes ke Bawaslu Kabupaten Kepulauan Tanimbar lantaran salah pasangan calon bupati dan wakil Bupati  dr. Julius Aboyaman Uhuratu tak sempat hadir dalam deklarasi tersebut namun di wakili oleh salah satu ketua  partai pendukung pasalon calon bupati dan wakil Bupati untuk menyampaikan orasi politik bersama dengan calon bupati dan wakil Bupati lainnya

Baca JugaWabup Fakfak Apresiasi Lomba Batik, Wujud Pelestarian dan Penguatan Identitas Budaya Daerah

Aksi protes berlangsung, Agustinus rahanwarat sementara berjalan kepada pihak penyelengara kampanye damai Bawaslu Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sontak Agustinus Rahanwarat alias Aya Sampo sapaan akrabnya langsung mendapatkan balasan kata antara para tim pemenang Paslon no urut dua dengan suara lantang dan sambil bercek cok antara kedua masa pendudukan kurang lebih 30 menit setelah di lerai oleh pihak Kepolisian yang saat itu sementara berjaga dan polisi berhasil kembali menenangkan suasana kegiatan pun kembali berjalan dengan aman dan damai seperti semula. (bn/pr)