Fakfak – Tanaman Vanili salah satu tanaman Perkebunan yang masuk kategori tanaman rempah dan obat-obatan, digunakan sebagai bumbu masakan serta minuman. Harga hasil produknya cukup mahal bahkan bisa mencapai Rp3 juta per Kilogram.

Asis dan Mujid pekebun tanaman Vanila, sudah berhasil mengembangkan jenis tanaman ini dan sudah menanam sebanyak 1.000 Pohon di lahan 1 ha. Jaraknya tidak jauh dari ruas jalan Kampung Kotam-Wambar.

Produksinya masih sangat terbatas, karena pekebun belum memahami benar cara menanam. Tentu, membutuhkan pendampingan agar hasilnya bisa maksimal sebagai income tambahan pendapatan keluarga.

Saat kunjungan Tim Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, langsung melakukan intervensi dengan memberikan stimulan berupa bibit Kelor yang menjadi tumpuan pertumbuhan Vanili sebanyak 120 bibit, pemberian pupuk dan gunting pemangkas. Dengan harapan agar Vanili yang telah di tanam bisa tumbuh lebih baik dan dapat berproduksi.

Menurut Pelaksana Tugas (Pl) Kepala Dians Perkebunan Kabupaten Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ini merupakan salah satu Komoditi Perkebunan yang akan menjadi perhatian ke depan.

“Jika di Kelola dengan baik walaupun pada areal lahan yang terbatas dapat menambah penghasil pekebun Bapak Asis dan Mujid dari hasilnya,” ujar Widhi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/3/2024).

Namun menurut Widhi, hasil pekebun Asis dan Mujid dapat memberikan hasil yang baik, kalau di tata dengan baik.

“Kalau di tata dengan baik, maka dapat menjadi salah satu Tujuan wisata Kebun Vanili pendukung Wisata Bahari di wilayah Fakfak Timur. Karena hampir sebagian orang di Fakfak belum mengenal dan melihat bentuk tanaman ini,” jelasnya. (pr)