Jakarta – Kuliner masakan Padang sudah tidak asing dilidah masyarakat Indonesia, dari Sabang hingga Merauke – dari Miangas hingga pulau Rote tahu betul cita rasa masakan satu ini yang terkenal dengan bumbu dan daging rendang yang mendunia.
Rumah makan Padang, dari kelas menengah ke atas hingga kelas restoran mewah banyak di jumpai di pelosok Indonesia dengan harga yang variatif.
Di Jakata, rumah makan Padang sangat mudah ditemui, uniknya masakan Padang di Jakarta yang menjamur tidak lagi dijual oleh orang padang asli melainkan sudah didominasi oleh orang jawa.
“Padang Jawa“ merujuk pada rumah makan padang atau restoran padang yang dikelolah oleh orang Jawa. Tidak ada aturan khusus bahwa yang berhak menjual masakan Padang adalah orang Padang asli. Hingga tulisan ini ditulis, belum ada aturan tertulis yang mengatur dan tidak ada informasi khusus, sejak kapan orang Jawa mulai menjual masakan Padang.
Rumah makan Padang Jawa memiliki ciri khas tersendiri, yaitu harga yang relatif murah tak tanggung- tanggung, seporsi nasi Padang lengkap dengan lauk dan bumbu khas Padang berkisar 13.000 rupiah hingga 17.000 rupiah. Hal ini sama dengan menikmati sepiring nasi warteg (warung Tegal) yang harga nasi dan lauknya berkisar 10.000 rupiah, 12.000 rupiah hingga 15.000 rupiah.
Hal ini dijumpai PrimaRakyat.com dalam penelusuran masakan Padang Jawa di daerah percetakan Negara, Jakarta Pusat. Dengan harga yang relatif murah, pantuan PrimaRakyat.com, pilihan masyarakat jatuh pada rumah makan Padang Jawa. Senin (26/02/2024)
Saat ditanya, jumlah pembeli dalam sehari, Tono pemilik rumah makan Padang mengatakan, sangat laris.
“Sangat laris, biasanya mereka membeli paket 13.000 rupiah (nasi, bumbu gulai, sayur daun singkong, ayam bakar panggang, dan bumbu rendang),” kata tono.
Soal rasa Padang Jawa tentunya relatif, tergantung selera. Paci sebutan untuk orang yang lebih tua dari sumatera Barat. Pria yang berusia 70 tahun juga sesepuh masyarakat sumatera Barat di wilayah Percetakan Negara Jakarta Pusat ini, saat ditemui di kediamannya mengatakan, masakan Padang yang dikelola orang Padang asli tentunya secara rasa berbeda.
Ia menjelaskan bahwa masakan Padang yang di kelola oleh orang Padang sendiri, berbeda antara kampung A dan B. Misalnya, antara Padang Panjang dan Pariaman beda cita rasa masakan padangnya.
“Kalau bicara soal rasa tentunya berbeda, menurut saya, lebih enak olahan orang Padang asli, “ucapnnya
Paci adalah pensiunan pelaut dari perusahaan pertamina yang sudah lama bermukim di daerah Percetakan Negara, tempat tinggalnya tidak jauh dari rumah makan Padang jawa yang dikunjungi PrimaRakyat.com.
Tidak jauh dari rumah makan Padang Jawa yang di kunjungi Primarakyat.com, ada juga rumah makan Padang yang dijual oleh orang Padang asli. Dari pengamatan, rumah makan Padang tersebut lebih banyak dikunjungi oleh masyarakat Padang asli dan masyarakat Sumatera lainnya.
Untuk harga di rumah makan Padang tersebut, berkisar di harga 20.000 ribu rupiah hingga 35.000 rupiah, tergantung permintaan, seperti ayam bakar Padang, atau ikan kakap gulai, rendang dan sayur-sayur dan lain- lain.
Kemudian dari wilayah Jakarta Pusat, PrimaRakyat.com mengunjungi rumah makan Padang Jawa, yang baru di buka beberapa bulan lalu di kawasan Duri kepa, Jakarta Barat.
Rumah makan Padang Jawa yang tidak jauh dari area kampus esa unggul, Jakarta, itu memiliki harga masakan Padang lebih mengejuttkan . Rumah makan Padang ini menjadi pilihan mahasiwa/mahasiswi karena paket mahasiswa yang ditawarkan.
Salah satu Mahasiswi yang berhasil di wawancarai mengatakan, ia lebih suka membeli masakan Padang ketimbang warteg.
“Saya tentunya lebih memilih masakan Padang ketimbang warteg, sebab disini ada paket mahasiswa, berkisar 10.000 hingga 15.000, harga 10.000 sudah makan enak,” imbuhnya.
Sedangkan jika ditelusuri harga restoran padang ternama di Jakarta, misalny restoran Padang Pagi Sore, Padang Garuda dan beberapa restoran Padangn lainnya.
Harga yang ditawarkan bisa mecapai 50.000 rupiah, 75.000 rupiah hingga 100.000 rupiah tergantung jenis menu yang dipesan. Walau restoran Padang ternama tersebut sudah memiliki konsep bisnis franchise tetapi menurut beberapa sumber, pengelolaan menu masih dilakukan oleh orang Padang asli guna menjaga cita rasa khas masakan Padang.
Dari keseluruhan perbandingan ini, maka rumah makan Padang Jawa, “menang banyak” atau untung banyak dari harga yang ditawarkan. Melihat peluang masyarakat ingin makan manakan enak dan lezat dengan harga terjangkau, masakan rumah makan Padang Jawa hadir menjawab kerinduan masyarakat menengah ke bawah dan atas ditengah tuntutan kehidupan keras kota Jakarta. Untuk itu, soal rasa jika dinilai nampkanya sangat subjektif untuk itu, kembali ke masing-masing konsumen, mana rasa yang sesuai lidah. (jm/pr)
Tinggalkan Balasan