Fakfak – Sekitar 30 mama-mama Papua mendatangi Kantor Bupati Fakfak, Rabu (8/10/2025) siang. Mereka menyampaikan protes atas penertiban lapak dagangan di areal Pasar Rakyat Thumburuni yang dilakukan Satpol PP dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Fakfak pada pagi hari.
Para pedagang perempuan itu diterima langsung Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, untuk berdialog dan menyampaikan aspirasi mereka. Dalam dialog di depan Kantor Bupati Fakfak itu, para mama-mama Papua mengaku kebingungan setelah lapak mereka dibongkar tanpa penjelasan mengenai lokasi pengganti.
“Kami tidak jual untuk kaya. Kami hanya cari makan, biayai anak sekolah dan kuliah. Kalau meja jualan kami dibongkar, kami mau jual di mana?” ungkap salah satu perwakilan mama-mama Papua di hadapan bupati.
Mereka juga mempersoalkan kebijakan penempatan pedagang di lantai dua pasar. Menurut mereka, lantai dua sepi pembeli karena sebagian besar masyarakat berbelanja di lantai satu.
“Kami jual sayur di atas, tapi siapa yang mau naik beli? Tolong diatur kembali supaya kami bisa jual di tempat yang layak,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Samaun Dahlan mengakui adanya kekeliruan dalam penataan pasar dan menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan ruang jual yang layak bagi mama-mama Papua.
“Sejak awal, saya ingin semua mama-mama Papua berjualan di dalam pasar agar terlindung dari hujan dan panas. Saya sudah perintahkan agar mereka ditempatkan di lantai satu, dekat pintu masuk,” tegas Bupati Samaun.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan segera menggelar rapat dengan Perindag untuk menata kembali penempatan pedagang di Pasar Thumburuni.
“Saya tidak ingin ada yang kehilangan tempat berjualan. Semua harus diatur dengan adil,” ujarnya. (st/pr)
Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di:










Tinggalkan Balasan