Fakfak – Setelah dilantik sebagai Bupati Fakfak periode 2025-2030, Samaun Dahlan bersama Wakil Bupati Donatus Nimbitkendik menggelar retret yang diisi dengan pesan khusus dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dari hasil retret tersebut, di hadapan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Fakfak, Forkopimda, Pimpinan OPD, Bupati Samaun Dahlan menyampaikan visi dan target pembangunan Fakfak, termasuk rencana investasi besar-besaran yang mencapai Rp75 triliun.

Hal ini disampaikan dalam pidato perdana Bupati Samaun Dahlan pada Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Fakfak, Selasa (4/3/2025).
Bupati Samaun Dahlan mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto memberikan pesan khusus terkait pembangunan secara nasional termasuk Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Salah satu poin penting yang disampaikan adalah rencana pengembangan lahan seluas 98 hektar dengan nilai investasi mencapai Rp40 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menyerap sekitar 22.000 tenaga kerja, yang akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat Fakfak.


Selain itu, Bupati Samaun juga menyebutkan rencana pengembangan perkebunan tebu yang membutuhkan lahan seluas 30.000 hektar dengan investasi sekitar Rp5 triliun.
Proyek ini akan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja langsung, serta membutuhkan sekitar 250 tenaga kerja untuk operasional pabrik.
Bupati Samaun Dahlan menegaskan, target utama dalam kepemimpinannya adalah menarik investasi senilai Rp75 triliun ke Fakfak.
“Kami mohon dukungan Bapak Ibu sekalian. Investasi ini tidak mudah, dan kita akan rugi besar jika gagal,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat untuk memastikan keberhasilan proyek-proyek ini.
Bupati Samaun juga mengajak seluruh pihak, termasuk pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk bekerja keras dan tidak lagi bersantai-santai.
“Kerja dengan saya pasti akan tidur satu malam kurang dari 4 hingga 5 jam. Kita harus terus bekerja keras untuk mencapai yang terbaik,” tegasnya.
Bupati Samaun Dahlan menyadari bahwa sosialisasi kepada masyarakat merupakan kunci keberhasilan proyek-proyek ini.
Ia mengajak seluruh anggota DPRD dan jajaran pemerintah daerah untuk turun langsung ke masyarakat, khususnya di kawasan Bomberay, Kokas, Fakfak Timur, dan Karas.
“Kita harus berbicara langsung dengan masyarakat, menjelaskan manfaat dan dampak positif dari investasi ini,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman atau penolakan terhadap proyek-proyek pembangunan.
“Kita harus hadir dan bersama-sama memastikan bahwa investasi ini membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Fakfak,” tambahnya.
Bupati Samaun Dahlan dan Wakil Bupati Donatus Nimbitkendik berkomitmen untuk bekerja sekuat tenaga guna mewujudkan perubahan yang signifikan di Fakfak.
“Kami berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tagline perubahan yang kita inginkan. Insya Allah, kita akan mencapainya,” ujar Bupati Samaun.
Ia menegaskan, kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat adalah kunci utama untuk mewujudkan Fakfak yang lebih maju dan sejahtera.
“Ini adalah tugas kita bersama. Mari kita bekerja sama untuk kemajuan Fakfak,” pungkasnya.
Pidato perdana Bupati Samaun Dahlan ini menandai dimulainya era baru pembangunan di Fakfak.
Dengan rencana investasi besar-besaran dan komitmen kuat dari pemerintah daerah, diharapkan Fakfak dapat menjadi salah satu daerah yang maju dan sejahtera di Indonesia.
Dukungan dari seluruh pihak, termasuk masyarakat, sangat dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan proyek-proyek strategis ini. (pr)
Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di:
Tinggalkan Balasan