Aimas – Dalam Debat Publik Kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat Daya, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 1 Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw (ARUS) mengaku telah menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik, akuntabel dan transparansi.
“Dimana, sudah 9 kali kami mendapat (Wajar Tanpa Pengecualian) WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia di Kabupaten Raja Ampat maupun Kabupaten Teluk Bintuni,” kata Calon Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 1 Abdul Faris Umlati (AFU) dalam sesi debat, di Aimas Hotel & Convention Centre, Kabupaten Sorong, Rabu 30 Oktober 2024.
Dikatakan AFU, sistem pemerintah daerah telah dibuat di pusat, kemudian turun hingga ke provinsi serta kabupaten-kota. Hanya saja, pemerintahan di daerah harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan perlindungan jaminan sosial bagi masyarakatnya.
“Kami mendapat juara satu berturut-turut dalam hal melahirkan program BPJS Ketenagakerjaan di 514 kabupaten-kota se Indonesia. Kami yang pertama melahirkan peraturan daerah tersebut dalam memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat,” terang AFU.
Menurut AFU, bermodal pengalaman dan penghargaan tersebut, ARUS sudah teruji dan terbukti dalam tata kelola dan sistem pemerintahan.
“Jangan ragu untuk mendukung ARUS nomor urut 1 dalam Pilkada serentak pada 27 November 2024,” kata Bupati Raja Ampat dua periode tersebut.
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 1 Petrus Kasihiw mengajak seluruh masyarakat Papua Barat Daya untuk menyerahkan Provinsi Papua Barat Daya kepada ARUS.
“Kami dua punya pengalaman, inovasi, dan kekuatan dengan dua orang legislator di DPR RI. Kami akan membangun sebuah program pemerintahan mulai dari kabupaten-kota dengan semboyan Satu Untuk Semua, Semua Untuk Satu,” pungkasnya. (kpbr/pr)
Tinggalkan Balasan