Fakfak – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Fakfak, Papua Barat mencatat labu siam hasil pertanian dari Kampung Mananmur, Distrik Kayauni Kabupaten Fakfak, Papua Barat dikirim ke Sorong, Papua Barat Daya 5 ton per minggu menggunakan KMP Kalabia.

“Setiap minggu lima ton labu siam dikirim ke Sorong menggunakan Kapal Kalabia, jadi rata-rata 20 ton per bulan,” ujar Kepala Disperindag Kabupaten Fakfak, Mohjak Rengen, S.Sos, M.Sda melalui Kepala Bidang Perdagangan, Lukito Saksomo Jati, ST. MM kepada media ini diruang kerjanya, Kamis (15/8/2024).

Hasil kelompok tani di Kampung Mananmur ini, sebut Luki sapaan akrabnya, langsung di kirim oleh petani ke Sorong tanpa melalui calo atau orang yang menjadi perantara.

“Dulu kan pakai calo, tapi sekarang petani sudah pintar, dia (petani) yang tanam, dia yang panen dan juga bawa langsung ke kapal, bahkan dia kirim atau bawah sendiri ke Sorong, setelah itu dia ambil uangnya,” kata Luki.

Luki menyebutkan, labu siam di jual di Sorong Rp350 ribu hingga Rp400 per karung, rata-rata 50 kg karung gula pasir petani gunakan.

“Labu Siam ini juga dikirim ke Timika, Papua dan Manokwari Papua Barat, bahkan Surabaya Jawa Timur juga melalui pengiriman dari Sorong,” jelasnya.

Petani, sambung Luki dijual ke Sorong dalam bentuk partai, nantinya di jual dalam bentuk biji, satu biji Rp10 ribu dan sudah melalui tahapan quality control (berlabel).

“Jadi kalau kita jalan-jalan ke Mega Mall Sorong, mampir lantai bawa ada labu siam, itu dari Fakfak, begitu juga kalau ke Hadi City Mall Manokwari, ada juga labu siam dari Fakfak,” tuturnya. (pr)