SBB – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menggelar rapat paripurna dalam rangka serah terima jabatan dari Penjabat Bupati Andi Chandra As’aduddin kepada Ahmad Jais Ely.

Paripurna dipimpin Ketua Abdul Rasyid Lisaholith, didampingi wakil ketua I DPRD SBB, Arifin Gresya Podhlan di Ruang Utama Sidang Paripurna DPRD setempat, Senin (27/5/2024).

Serah terima jabatan atau Sertijab ditandai penandatanganan berita acara oleh penjabat Bupati lama dan baru disaksikan, Forkopimda serta anggota DPRD Kabupaten SBB.

Penjabat Bupati SBB, Achmad Jais Ely dalam pidatonya mengatakan, dirinya mengemban tanggung jawab ini melalui mekanisme usulan gubernur Maluku dan persetujuan anggota DPRD SBB.

Baca JugaOmbudsman Papua Barat Soroti Kelayakan dan Kerja Sama Layanan RS Pratama Kumurkek

“Telah ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri sebagai Penjabat Bupati Seram Bagian Barat melalui SK Nomor 100.2.1.3-1111 tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan penjabat Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat,” pungkasnya.

Menurutnya, tugas dan kewajiban sebagaimana yang ditegaskan dalam SK tersebut, yaitu melakukan fasilitasi dan mensukseskan agenda nasional Pilkada serentak, 27 November 2024, antara lain memastikan ketersediaan alokasi anggaran sesuai dengan NPHD yang telah disepakati dan menjaga netralitas ASN dilingkup pemerintah daerah kabupaten SBB.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Fibra Bremer saat membacakan sambutan Pj. Gubernur Maluku Sadali Le bepesan kepada Penjabat Bupati SBB antara lain memfasilitasi dan mensukseskan agenda nasional Pilkada serentak 27 November 2024.

Baca JugaWabup Fakfak Apresiasi Lomba Batik, Wujud Pelestarian dan Penguatan Identitas Budaya Daerah

“Memastikan ketersediaan alokasi dana sesuai APHD yang disepakati, serta menjaga netralitas ASN dilingkup Pemda masing-masing. Oleh sebab itu, saya memerintah saudara untuk melaksanakan seluruh penugasan ini dengan bersungguh-sungguh, berkomitmen, transparan dan akuntabel,” kata Bremer mengingatkan.

Bremer juga mengingatkan bahwa jabatan ini adalah kepercayaan dari negara, tetapi jabatan sesungguhnya adalah amanah yang dipercayakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. “Laksanakanlah amanah itu dengan kesungguhan hati, niscaya akan terpenuhi segala niat baiknya,” tandas Bremer. (gk/pr)