Fakfak – Film Satu Tungku Tiga Batu hanya ada di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Hal ini dikemukakan Sutradara Irham Aco Bahtiar kepada wartawan di rumah dinas Bupati Fakfak, Sabtu (25/11/2023) malam.
“Saya lihat kisah seperti ini hanya ada di Fakfak, tidak ada di tempat lain,” ujar Aco sapaan akrabnya.
Aco mengatakan, film Satu Tungku Tiga Batu ini harus di bawah keluar negeri.
“Kenapa film ini di bawah keluar negeri, karena orang di luar negeri pun akan heran, akan merasa bahwa sesuatu pun tidak pernah ada,” kata Aco.
Aco menceritakan, dirinya di telepon temanya setelah melihat trailernya film tersebut. Padahal Aco tidak pernah memperlihatkannya.
“Saya cerita teman saya telepon saya, dia lihat trailernya saja, padahal saya tidak pernah kasih dia lihat, tapi dia dapat dan lihat, itu tandanya trailer kita viral,” tutur Aco.
Bahkan, kata Aco, temanya heran dan mengira cerita yang terjadi di film tersebut dari cerita novel, namun Aco menjawabnya dan mengatakan tidak cerita novel, ini cerita yang dirinya susun, bukan berdasarkan penulis.
“Jadi saya hanya perintahkan penulis, kamu hanya wawancarai beberapa tokoh, yaitu tokoh muslim, tokoh kristen, tokoh adat dan pemerintah,” jelas Aco.
Menurutnya, menggunakan hasil wawancara itu untuk merangkai sebuah cerita, bahkan iya menyarankan si pewawancara tidak mengarang cerita dari imajinasi.
“Itu perintah saya ke penulis, jadi belum pernah saya membuat cerita seperti ini. Biasanya kita buat ceritakan dari imajinasi. Ini saya minta paparkan secara riil apa yang terjadi di sini. Jadi semua kisa yang ada di film, itu adalah penggalang-penggalang dari hasil wawancara,” ujarnya.
Sambung Aco, kisa film tersebut mulai di ambil dari kisa seorang bapa yang dia Islam, tapi dia suka arsitek gereja dan memang terjadi kisah itu.
“Jadi kita ambil betul-betul hasil wawancara. Makanya saya bilang ini sangat unik dan tidak ada di tempat lain,” katanya.
Kalau pun, kata Aco, film promosi wisata, misalnya seperti pantai, terjadi di tempat lain juga ada, tetapi promosi Satu Tungku Tiga Batu hanya ada di Fakfak..
“Film Satu tungku Tiga batu kali ini sangat singkat sekali, waktu kita juga terbatas, mudah-mudahan kalau ada waktu tahun depan kita bisa bikin lebih besar,” harapnya. (pr)
Tinggalkan Balasan