Fakfak – Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Fakfak, Freddy Thie mengaku bangga, PSI memiliki elektabilitas tertinggi di antara partai-partai politik non parlemen.
“Suatu kembangaan bagi kami, survei Litbang ”Kompas” periode Desember 2023 menunjukkan bahwa PSI menjadi satu-satunya parpol non parlemen yang menunjukkan elektabilitas PSI Naik Jadi 2,6 Persen, Tertinggi di Antara Parpol Non-parlemen,” ujar Freddy Thie kepada media ini di Kantor DPD PSI Kabupaten Fakfak, Senin (18/12/2023).
Meski peningkatkan dalam survei Litbang ”Kompas” periode Desember 2023, sambung Freddy Thie perlu kerja keras agar bisa lolos ke parlemen.
“Ini motivasi bagi kami PSI di daerah untuk bekerja keras, agar PSI bisa lolos ke Parlemen, baik itu di DPRD Kabupaten/Kota, Privinsi dan DPR RI,” kata mantan Anggota DPRD Kabupaten Fakfak ini.
Di lansir komas.com, hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023 menunjukkan bahwa Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memiliki elektabilitas tertinggi di antara partai-partai politik nonparlemen.
Berdasarkan hasil survei, PSI memperoleh elektabilitas sebesar 2,6 persen, melonjak dari angka 0,8 persen dalam survei terakhir pada Agustus 2023 lalu.
“Ini merupakan angka elektabilitas tertinggi yang pernah diraih PSI. Sebelumnya tingkat keterpilihan parpol itu kurang dari 1 persen,” tulis peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, Selasa (12/12/2023), dikutip dari harian Kompas.
Elektabilitas PSI bahkan mengungguli Partai Persatuan Pembangunan (2,4 persen) yang memiliki kursi di Senayan. Menurut Yohan, elektabilitas PSI beriringan dengan elektabilitas pasangan yang mereka usung, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang juga tertinggi dalam survei capres-cawapres yang dirilis Senin (11/12/2023).
“Gerindra dan Prabowo, misalnya, menjadi dua entitas yang saling menyatu dan melekat. Hal yang sama juga dilakukan PSI, dengan masuknya Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, yang kini menjadi ketua umum partai itu,” tulis Yohan.
Sementara, elektabilitas partai-partai politik lainnya tercatat berada di bawah 2 persen.
Survei mencatat elektabilitas Partai Persatuan Indonesia turun menjadi 1,7 persen, sedangkan Partai Hati Nurani Rakyat stagnan di 0,8 persen. Partai-partai lain seperti Partai Buruh, Partai Bulan Bintang, Partai Ummat, Partai Garda Perubahan Indonesia dan Partai Gelombang Rakyat elektabilitasnya juga tidak mencapai 1 persen.
Survei ini diikuti oleh 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas. Berikut ini peta elektabilitas partai politik menurut hasil survei Litbang Kompas:
Partai Gerindra: 21,9 persen
PDI Perjuangan: 18,3 persen
Partai Golkar: 8,0 persen
Partai Kebangkitan Bangsa: 7,4 persen
Partai Nasdem: 4,9 persen
Partai Keadilan Sejahtera: 4,5 persen
Partai Demokrat: 4,5 persen
Partai Amanat Nasional: 4,2 persen
Partai Solidaritas Indonesia: 2,6 persen
Partai Persatuan Pembangunan: 2,4 persen
Partai politik lain: 4,0 persen Belum memilih (tidak tahu/rahasia): 17,3 persen. (pr)
Tinggalkan Balasan