Fakfak – Pendeta M. Aritonang, S.Th memimpin ibadah minggu di Gereja Kristien Injili (GKI) Jemaat Imanuel Fakfak, Jln Ahmad Yani Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dihadiri jemaat kristiani dilingkungan gereja tersebut, Minggu (17/11/2024) pagi pukul 09.00 WIT.
Pendeta Aritonang dalam Khotbahnya terambil dari bacaan Alkitab 1 Korintus 4:1-5 mengangkat tema “Setia Kepada Tuhan”
“Berbicara Setia berarti berbicara Kepercayaan,” ujar Pdt Aritonang dalam khotbahnya.
Karena menurut Aritonang, orang yang dipercaya adalah orang yang setia, bukan seorang penghianat atau musuh dalam selimut.
“Karena kepercayaan adalah hal yang mutlak dalam sebuah hubungan (relasi). Misalnya hubungan Suami Istri bisa berlangsung jika keduanya saling percaya,” kata Pdt Aritonang.
Selanjutnya, kata Pdt Aritonang, hubungan manusia dengan Tuhan pun begitu. Kita tidak hanya percaya kepada Tuhan, tetapi Ia juga memercayai kita.
“Percaya kepada Tuhan memang sangat penting dalam melayani. Tuhan pun memberi kepercayaan-Nya kepada kita lewat tanggung jawab pelayanan,” jelasnya.
Bukan hanya pelayanan, Ia juga menyingkap sekaligus menitipkan rahasia-Nya kepada kita. Berita itulah yang akan kita sebarkan kepada dunia.
“Jadi bangunan kepercayaan antara kita dan Tuhan berjalan dua arah. Artinya Tuhan telah memberikan kepada kita berkat dan kita juga harus hidup setia kepada Tuhan,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, manusia telah di berikan mandat oleh Tuhan untuk melaksanakan tanggung jawab karena itu yang harus dikerjakan adalah mengerjakan sebaik-baiknya bukan meninggalkan tanggung jawab. Karena tanggung jawab menjadi standar kesuksesan dan kepercayaan, yang merupakan bukti dari sebuah kesetiaan kepada-Nya.
“Hidup yang setia kepada Tuhan berarti juga belajar mendengar suara Tuhan, membangun hubungan pribadi dengan Tuhan melalui Doa dan Puasa,” pintanya.
Untuk itu, Pdt Aritonang mengajak umat kristiani untuk berusaha menjaga kepercayaan atau kesetiaan hidup baik dalam kehidupan pribadi, pelayanan dan pekerjaan.
“Bukan untuk mencari pujian dari manusia yang pada akhirnya kekecewaan, kehancuran masa depan yang akan kita peroleh, pengkhianatan yang akan diterima dan pada akhirnya menjauhkan diri dari Pelayanan dan Persekutuan. Mari kita hidup seturut Firman dan kehendak-Nya. dengan begitu, kita akan menjadi anak kepercayaan Tuhan,” jelasnya. (pr)
Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di:
Tinggalkan Balasan