Fakfak – Pendeta Sarah Motowy, Sm.Th memimpin ibadah minggu di Gereja Kristien Injili (GKI) Jemaat Imanuel Fakfak, Jln Ahmad Yani Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dihadiri umat atau jemaat kristiani dilingkungan gereja tersebut, Minggu pagi (14/4/2024).

Pendeta Sarah Motowy dalam Khotbahnya terambil dari bacaan Alkitab Injil Lukas 24:39 – 49 mengangkat tema “Kebangkitan Kristus Memberi Pengharapan”

Dalam khotbanya, Pdt Sarah Motowy mengatakan, untuk melakukan sebuah hal besar, membutuhkan kepercayaan diri dan untuk mendapatkan kepercayaan diri, terkadang membutuhkan dukungan pihak lain.

“Itu bukan karena kita tidak mampu, melainkan karena kita membutuhkan konfirmasi agar yakin untuk melangkah,” ujar Pdt Sarah Motowy.

Murid-murid Tuhan Yesus telah kehilangan harapan setelah kematian Yesus. Pasalnya, Yesus, Sang Guru yang mereka kasihi serta jaminan dan harapan mereka telah mati.

“Selama mereka bersama dengan Yesus ada jaminan keamanan dan harapan. Oleh karena itu, perginya Sang Guru berarti kandasnya harapan. Karena itulah, pasca kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus tidak langsung naik ke surga,” kata Pdt Sarah Motowy.

Tuhan menggunakan waktu selama 40 hari untuk berada bersama-sama dengan para murid-Nya, agar mereka dikuatkan dan diyakinkan kembali. Hilangnya semangat tersebut terlihat dari ekspresi para murid ketika Tuhan Yesus mendatangi mereka. Ketika mereka terkejut terhadap kedatangan Tuhan Yesus dan menyangka Yesus sebagai hantu.

“Yesus menyuruh Murid-muridnya untuk meraba bekas luka pada kaki dan tangan-Nya, karena hantu tidak mempunyai daging dan tulang (Lukas 24 ayat 37, 39). Setelah itu, Tuhan Yesus makan ikan goreng bersama mereka (ayat 43), membuka pikiran mereka untuk memahami kitab suci (ayat 45), juga meyakinkan mereka untuk menjadi saksi dengan jaminan janji penyertaan Roh Kudus (Ayat 48-49),” jelasnya.

Kehilangan pengharapan dan semangat sangat manusiawi. Akan tetapi, Allah tidak membiarkan hal tersebut terjadi terus-menerus. Dialah yang akan turun tangan sendiri untuk memberikan pengertian.

Pasalnya, para muridlah yang akan menjadi agen-agen Kerajaan Allah. Merekalah yang akan menjadi penyambung lidah Allah. Karena itu, mereka harus terlebih dahulu diberikan Pengertian dengan baik sebelum dapat meyakinkan orang lain mengenai berita Injil.

“Hal ini berlaku juga pada kita. Seperti para murid, kita juga perlu diberikan Pengharapan dan dengan pengharapan yang sungguh- sungguh membawakan berita firman Allah. Baru setelah itu, kita akan diutus untuk meyakinkan orang lain dengan berita yang kita percayai dan sampaikan,” tandasnya.

Firman Tuhan mengajar kita sebagai anak-anak Tuhan, dari tema Khotbah “Kebangkitan Kristus Memberi Pengharapan” memberikan jaminan yang sungguh untuk uamtnya yang percaya kepadaNya.

“Sesulit apapun yang kita hadapi sesungguhnya Tuhan Yesus selalu bersama-sama dengan kita, Yesus tahu persoalan yang kita hadapi, karena itu jangan lupa memberi tempat bagi Yesus sebab Yesus pasti akan menolong kita,” ujarnya.

Kebangkitan Yesus tidak saja menolong kita di dalam perjalanan kehidupan kita. Yesus mau melibatkan kita semua dalam karyanya yang besar di dunia.

“Yesus bilang kepada Muridnya, kamu adalah Saksi Kristus, lalu berikan tanggungkawab kepada para Muridnya dan kita semua untuk sampaikan kepada orang lain bahwa benar Yesus bangkit. Jaminan kebangkitan Yesus, kita mendapat pengampunan dosa, kita mendapatkan keselamatan yang sungguh dari Yesus,” katanya.

“Jaminan keselamatan pengampunan dosa berlaku kepada setiap kita yang sungguh-sungguh mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan menolong dan memberkati kita, kalau boleh kita tidak lagi jatuh di dalam dosa yang sama, sehingga kita menjadi saksiNya dan setia hari ini besok dan seterusnya selagi nafas kehidupan masih Tuhan berikan,” tandasnya. (pr)