Manokwari – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menyebut penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional akan mewujudkan moderasi dan kerukunan beragama di Indonesia, karena melibatkan komponen agama yang lain.
“Dalam perkembangan Pesparawi Nasional tidak terkesan hanya kegiatan umat Kristen semata, melainkan melibatkan umat non-Kristen,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kemenag Jeane Marie Tulung pada rapat kerja nasional dengan pimpinan LPPN dan LPPD se-Indonesia di Manokwari, Papua Barat, Senin.
Ia menjelaskan Pesparawi merupakan bagian dari kegiatan pembinaan mental, spritual, moral, etika, dan silahturahmi melalui kreativitas seni sekaligus pelestarian budaya umat Kristen.
Oleh sebabnya, Kementerian Agama telah menetapkan Pesparawi Nasional sebagai salah satu program prioritas yang diselenggarakan secara berkala dari tahun ke tahun.
“Tahun 2023, usia Pesparawi Nasional sudah 40 tahun dengan 13 kali penyelenggaraan. Pesparawi Nasional pertama kali dimulai tahun 1983,” ujar Jeane Marie.
Ia menuturkan penyelenggaraan Pesparawi Nasional dari masa ke masa, telah mengalami banyak perubahan terutama sistem penjurian dalam berbagai kategori perlombaan.
Untuk itu, rapat kerja nasional di Manokwari selama tiga hari (30 Oktober-1 November 2023) diharapkan dapat merumuskan program kerja tahunan dan lima tahun yang berkualitas.
“Rakernas tahun 2023 menjadi rakernas pertama setelah penyelenggaraan Pesparawi Nasional XIII di Yogyakarta,” ujar dia.
Tahun 2024, kata dia, Direktorat Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama bersama Lembaga Pengembangan Pesparawi Nasional (LPPN) akan melakukan pemantapan persiapan Pesparawi Nasional XIV pada tahun 2025.
Berdasarkan hasil musyawarah nasional Pesparawi Nasional XIII yang digelar di Yogyakarta tahun 2022, Papua Barat menjadi tuan rumah penyelenggara Pesparawi XIV tahun 2025.
“Saya harap pimpinan LPPN dan LPPD (Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah) memberikan kontribusi dalam menyiapkan Pesparawi XIV,” ucap Jeane Marie.
Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Papua Barat Otto Parorongan mengatakan, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten siap memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Pesparawi XIV.
Pemerintah provinsi mengapresiasi pelaksanaan rapat kerja nasional Direktorat Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama bersama pimpinan LPPN dan LPPD seluruh Indonesia di Manokwari.
“Terima kasih sudah mempercayakan Papua Barat sebagai lokasi rakernas dan Pesparawi XIV tahun 2025,” ucap Otto.
Menurut dia penyelenggaraan Pesparawi sangat relevan dengan sepuluh kebijakan program pembangunan bidang keagamaan di Papua Barat, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat beragama.
Papua Barat sebagai tanah peradaban bagi orang asli Papua, maka sudah semestinya Pesparawi Nasional XIV memberikan warna yang berbeda dari Pesparawi Nasional tahun sebelumnya.
“Pemerintah daerah akan menyediakan fasilitas yang terbaik bagi seluruh peserta Pesparawi XIV,” tutur Otto. (antara)
Tinggalkan Balasan