Fakfak – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) kembali menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) berupa Sembako melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 1 kepada lebih dari 13.000 warga di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Penyaluran bansos ini tidak hanya dilakukan melalui Kantor Pos, tetapi juga dapat diambil di seluruh cabang Bank BRI yang ada di Kabupaten Fakfak.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Fakfak, Matheus Janto Hukubun, dalam keterangannya kepada media, Rabu, (26/2/2025).
Janto Hukubun menjelaskan, peluncuran perdana penyaluran bansos tahap 1 telah dilakukan di Kantor Pos Fakfak dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 7.962 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Namun, jika digabungkan dengan penerima yang mengambil bansos melalui BRI, total penerima bansos mencapai lebih dari 13.000 keluarga.
“Hari ini kami telah melaksanakan launching perdana pembagian bansos tahap 1 untuk masyarakat Kabupaten Fakfak di Kantor Pos. Total penerima bansos melalui Kantor Pos sebanyak 7.962 KPM, namun jika ditambah dengan yang cair melalui BRI, jumlah penerima mencapai lebih dari 13.000 keluarga,” ujarnya.
Bansos yang disalurkan terdiri dari dua jenis, yaitu Bansos PKH dan PKH ditambah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Bantuan ini diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat sebelum memasuki Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah.
“Untuk bantuan BPNT murni sebesar Rp 600.000, sedangkan PKH + BPNT nilainya bervariasi mulai dari Rp 600.000 hingga Rp 2.400.000, tergantung pada komponen atau indikator yang ditetapkan,” jelasnya.
Janto juga menekankan, Dinas Sosial Kabupaten Fakfak sebagai pelaksana teknis di lapangan berharap masyarakat dapat memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya.
Bantuan ini diharapkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti biaya pendidikan anak atau kebutuhan sembako menjelang Ramadan 1446 Hijriah.
“Kami berharap masyarakat dapat menggunakan bantuan ini dengan bijak, baik untuk keperluan anak sekolah maupun kebutuhan sembako menjelang Ramadan,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat Fakfak untuk menjaga integritas dalam menerima bansos. Masyarakat diharapkan tidak menyalahgunakan kartu keluarga untuk menerima bantuan, terutama jika ada anggota keluarga yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan tetap.
“Kami mengimbau masyarakat untuk jujur dalam melaporkan kondisi keluarga. Jika ada anggota keluarga yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan tetap, mereka harus dikeluarkan dari daftar penerima bansos. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan program,” tegasnta.
Program bansos ini bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan dan memberikan stimulus kepada masyarakat. Namun, program ini bersifat sementara dan akan dihentikan apabila masyarakat sudah mampu secara ekonomi.
“Program ini sifatnya hanya stimulus atau rangsangan untuk masyarakat. Suatu saat program ini akan dihentikan apabila masyarakat sudah mampu,” katanya.
Janto menegaskan bahwa bansos ini diperuntukkan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai buruh, petani, nelayan, dan pekerja harian lainnya.
Bantuan ini tidak diperuntukkan bagi PNS, TNI, Polri yang masih aktif, maupun pensiunan. Aturan ini telah jelas tertuang dalam Petunjuk Teknis (Juknis) Permensos RI.
“Bantuan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai buruh, petani, nelayan, dan pekerja harian lainnya. Bantuan ini tidak diperuntukkan bagi PNS, TNI, Polri yang masih aktif maupun pensiunan,” jelasnya.
Ia berharap penyaluran bansos ini dapat berjalan tertib dan lancar ke depannya. Penyaluran bansos akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa hari, dengan hari pertama khusus untuk Distrik Fakfak, Wartutin, dan Fakfak Barat.
“Kami membaginya dalam beberapa hari. Untuk hari ini, penyaluran khusus dilakukan di Distrik Fakfak, Wartutin, dan Fakfak Barat,” pungkasnya.
Adanya penyaluran bansos ini, diharapkan masyarakat Fakfak dapat merasakan manfaatnya secara langsung, terutama dalam mempersiapkan diri menyambut Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah.
“Program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat dan mendorong peningkatan kesejahteraan di Kabupaten Fakfak,” tandasnya. (pr)










Tinggalkan Balasan