Fakfak – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 diselenggarakan pertama kali serentak di seluruh Indonesia di 545 daerah.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya proses pilkada juga masih tidak terlepas dari kasus curang. Banyak cara curang yang dilakukan para oknum untuk memenangkan satu kandidat.

Terkait hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (DPC Gerindra) Kabupaten Fakfak Untung Tamsil menyatakan, pihaknya sudah melaporkan hasil Pilkada Kabupaten Fakfak 2024 secara berjenjang hingga ke Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang saat ini Presiden Republik Indonesia.

“Saya sebagai Ketua DPC Gerindra Kabupaten Fakfak sudah laporkan hasil Pilkada Kabupaten Fakfak ke Ketua Pembina Partai Gerindra bapak Prabowo Subianto, yang beliau saat ini sebagai Presiden Republik Indonesia,” ujar Bupati Fakfak ini kepada PrimaRakyat.com di Fakfak, Jumat (27/12/2024).

Menurutnya, laporan hasil Pilkada Kabupaten Fakfak ke DPP Patai Gerindra dalam hal ini Ketua Pembina Prabowo Subianto sangat penting guna mengetahui perkembangannya

“Kami jajaran pengurus cabang Partai Gerindra Fakfak sudah bertemu dengan pak Prabowo dan sampaikan hasil Pilkada di Fakfak, setelah beliau mengetahui, beliau perintahkan jajaran DPP Partai Gerindra untuk kawal dan menangkan Pilkada Fakfak di Mahkamah Konstitusi,” ujar Untung Tamsil mempertegas pernyataan Prabowo Subianto.

Di hadapan Prabowo Subianto, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) yang memenangkan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran di Kabupaten Fakfak ini membeberkan hasil Pilkada Fakfak 2024 yang menduga terjadi kecurangan meluas dan tidak masuk akal.

“Bahwa ada indikasi dugaan sebuah konspirasi oleh sistem penyelenggara pemilu di tingkat KPUD di Fakfak dengan melibatkan seluruh petugas-petugas KPPS TPS sehingga berdampak terhadap perolahan suara ke salah satu pasangan calon,” kata Untung Tamsil calon Bupati Fakfak ini.

Untung Tamsil kembali pertegas telah terjadi kecurangan dan tidak adilan dan proses Pilkada Kabupaten Fakfak 2024, yang merupakan salah satu substansi yang berpotensi dipersoalkan dalam penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah (PHP Kada) di Mahkamah Konstitusi.

“Kecurangan dan tidak adilan ini yang merupakan salah substansi yang kita persoalkan di Mahkamah Konstitusi,” tegas Untung Tamsil.

“Kenapa sampai terjadi kecurangan meluas seperti saya sebut di awal, karena telah diduga terjadi konspirasi besar oleh penyelenggara Pilkada Fakfak, di mana KPUD telah melakukan diskualifikasi yang menghambat hak-hak konstitusional pasangan UTA’YOH (Untung Tamsil-Yohana Dina Hindom) juga berdampak kepada hasil yang terjadi, bahkan pada hari pencoblosan seluruh masyarakat di pelosok-pelosok masih mengetahui kalau hanya satu pasangan calon,” jelasnya.

Anehnya lagi, kata Untung Tamsil pada saat pencoblosan semua perangkat KPPS itu ikut bermain yang kemudian berpengaruh pada hasil Pilkada sangat signifikan dan itu sangat tidak masuk akal, yang lahir dari Independen dan hari ini juga sebagai petahana.

“Jadi perolehan suara itu sangat signifikan dengan cara-cara  penggelembungan suara hampir semua merata di TPS yang dilakukan oleh petugas-petugas KPPS,” pungkasnya.

Bahkan ada konspirasi penyalahgunaan jabatan alias ada oknum-oknum pejabat yang diduga ikut bermain, yang berpengaruh kepada kecurangan dan tidak adilan dalam Pilkada Fakfak 2024.

“Ini ada oknum-oknum pejabat yang bermain dan kita sudah katongi bukti-bukti. Untuk itu kepada masyarakat, saya berharap terus berdoa agar proses di MK berjalan lancar dan sukses,” pintanya. (pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: