
Fakfak – Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai, cita-cita tinggi, tetapi tidak ada daya upaya untuk mencapainya.
Pribahasa ini dialami seorang anak yatim piatu di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, yang ingin tes masuk Anggota Polri tahun 2024, namun terkendala Ijazahnya di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaen Fakfak tidak bisa diambil lantaran tunggakan uang sebesar Rp1.700.000.

Kisah sedih ini diceritakan oleh Sagara warga Kabupaten Fakfak di salah satu WhatsApp Group di Fakfak, Jumat (19/4/2024)
“ADA SEBUAH CERITA MENARIK Di Kab. Fakfak 3 Hari Lalu Di Balik Hadirnya Program Pendidikan Gratis & Juga OTSUS. Ada Seorang Anak Yatim Piatu Yg Hari Ini Inggin Tes Polri, Tetapi Beliau Terkendala Oleh Pengambilan Ijazahnya Di Salah 1 Sekolah Menengah Atas Yg Ada Di Kabupaten Fakfak. Beliau Punya Tunggakan Uannya Sebesar Rp.1.700.000,” ujar Sagara.
Adanya tunggakan sekolah ini, Sagara meminta gerak hati mungkin ada Pejabat di Negeri ini yang memilik hati untuk membantu anak Yatim Piatu ini dalam meringankan bebannya yang adalah Anak Asli Papua yang berasal dari Fakfak.

“Hari ini semua pada sibuk dengan Politik “TETESAN AIR MATA SEORANG ANAK YATIM PIATU ITU AKAN JADI BEBAN BAGI NEGERI INI & ALAHKAN NERDOSANYA PARAH PEMIMPIN NEGERI INI YANG MEMBIARKAN RAKYANYA MENJERIT TERLEBIHNYA LAGI BELIAU ADALAH ANAK YATIM PIATU” ENGKAU AKAN DI MINTAI PERTANGUNGJAWABAN DI AKHIRAT NANTI. AIR MATA ANAK YATIM PIATU YG MENANGGIS KRNA CITA2 AKAN MENJADI BEBAN BAGI NEGERI YG KAYA RAYA INI. DIMANA HATI NURANI PARA PEMIMPIN NEGERI INI,” cetus Sagara salah satu anggota WhatsApp Group Fakfak dengan nomor handpone: 081240658850. (pr)
Tinggalkan Balasan