Jakarta – Tragedi kemanusiaan kembali terjadi di Papua Pegunungan. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dilaporkan tidak hanya membunuh 11 pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, tetapi juga menyandera seorang kepala dusun dan istrinya.

“Dua orang juga masih disandera kelompok kriminal bersenjata, yaitu kepala dusun bersama istrinya,” ungkap Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo, dalam keterangan pers pada Rabu, 9 April 2025.

Kedua korban yang disandera diketahui bernama Dani dan istrinya, Gebi. Saat ini, tim gabungan dari TNI dan Polri masih melakukan pencarian intensif terhadap keduanya.

Sementara itu, dari 11 korban pendulang emas yang dibunuh, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yaitu Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Identitas lima korban lainnya masih dalam proses identifikasi.

Di tengah tragedi ini, sebanyak 35 penambang lainnya berhasil mengungsi dan kini berada di bawah perlindungan aparat keamanan di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.

Selain itu, 12 pendulang emas lainnya berhasil menyelamatkan diri menggunakan speed boat dan tiba dengan selamat di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai, pada Rabu pagi.

Untuk mengejar pelaku, aparat gabungan yang terdiri dari 15 personel Polres Asmat, serta 11 personel gabungan dari Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz telah diterjunkan ke lokasi.

“Tim tersebut kini berada di Kampung Mabul untuk melakukan pengumpulan keterangan saksi, pendalaman informasi, serta penyusunan rencana operasi evakuasi korban,” ujar Yusuf.

Operasi ini diharapkan dapat membawa kejelasan atas insiden memilukan yang kembali mengguncang Papua, serta memberikan rasa aman bagi masyarakat yang menjadi korban kekerasan bersenjata. (sf/pr)

Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di: