Fakfak – Musrenbang Tingkat Distrik di Kabupaten Fakfak Tahun 2024 di buka Bupati Fakfak Untung Tamsil di Distrik Arguni, Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Fakfak hadir menyampaikan rencana aksi (Renaksi) Tahun 2024 dan menanggapi beberapa usulan peserta musrenbang berkaitan Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Dinas Perkebunan.

Musrenbang yang digelar berjalan di 3 distrik wilayah Teluk Berau yakni Distrik Arguni, Mbahamdandara dan Distrik Kokas dipusatkan di Distrik Arguni pada 14 – 16 Maret 2024 itu menerima berbagai masukkan dari peserta Musrenbang yang hadir dari peserta distrik, kampung, tokoh adat dan tokoh Masyarakat.

Kesempatan itu, Kepala Disbun Fakfak, Wihi Asmoro Jati menyatakan,  tahun 2024 Dinas Perkebunan diserahi penuh mengurus komoditas unggulan daerah akan tetap konsen untuk memberikan perhatian penuh terhadap tanaman pala yang telah di tetapkan menjadi komoditas unggulan daerah disamping beberapa tanaman Perkebunan familiar dan endemik lainnya sebagai pendukung yang juga menjadi perhatian.

“Fokus kita tetap pala dengan proporsi 85-15. Artinya bahwa proporsi pala sesuai anggaran yang tersedia 85 persen dan tanaman Perkebunan lainnya 15 persen karena Pala sangat mengena dengan Orang Asli Fakfak (OAP) dan merupakan salah satu yang dianggap sebagai Aset atau warisan yang dititipkan leluhur untuk terus dikembangkan,” ujarnya.

Dalam penjelasannya disampaikan bahwa Tahun 2024 lokus kerja tetap berada pada Distrik Mbahamdandara dan saat ini sedang dilakukan proses pendataan dan sosialisasi untuk mengimplementasikan Program Ektensifikasi perluasan lahan Perkebunan Masyarakat di wilayah ini.

“Disamping rehabilitasi atau pemeliharaan dan intensifikasi Perkebunan. Nantinya program ini terus bergulir di distrik lain sesuai dengan rekapitulasi masukkan di dalam Musrenbang Tingkat distrik ini,” kata Widhi.

Disamapikan pula bahwa, sesuai dengan Gerakan Tanam Kebun Fakfak yang dilaunching oleh Bupati Fakfak beberapa waktu lalu di Distrik Kayauni menjadi parameter utama dalam mensukseskan program perkebunan di Kabupaten Fakfak. Sehingga selain pala, perlu juga dikembangkan tanaman Perkebunan lainnya. Seperti Kelapa, Pinang Sirih, Kopi, Tembakau, dan lain-lain yang sudah menjadi tanaman kebiasaan Masyarakat.

“Dengan Gerakan Tanam Kebun Fakfak, tentu memberikan dorongan agar optimalisasi dan jaminan Kebun Masyarakat dapat diisi penuh oleh tanaman unggulan daerah dalam rangka menjaga produktivitas dari sisi kuantitas maupun kualitas,” imbuhnya.

Widhi juga memastikan tanaman Perkebunan lainnya dapat tersedia di masyarakat yang bisa disisipkan di pekarangan permukiman Masyarakat, lokasi wisata, serta lahan-lahan kosong sepanjang koridor jalan. Minimal di setiap Satu Rumah ada Satu Pohon Produksi yang di tanam sehingga menjaga kelestarian dan sangat membantu dalam mendukung pendapatan Masyarakat berkelanjutan.

“Sementara menanggapai usulan Masyarakat di 3 Distrik ini terkait dengan pengembangan pala dan komoditas Perkebunan lainnya, Dinas Perkebunan akan serius memperhatikan sesuai dengan rencana, skala prioritas dan kecukupan ketersediaan anggaran,” ujarnya.

“Mudah-mudahan di dalam agenda di proses pembahasan pada Forum OPD dan Musrenbang Tingkat Kabupaten Fakfak yang nanti di gelar terus di kawal dan menjadi program kegiatan yang berangkat dari kebutuhan yang urgensitas,” tandasnya. (pr)