Fakfak – Forum Indikasi Geografis Nasional dalam Puncak Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia dilaksanakan selama dua hari, Rabu (12/06/24) di Shangri-La Hotel Jakarta.

Kegiatan ini menghadirkan 135 produk indikasi geografis Indonesia dan Uni Eropa termasuk Pala Tomandin Fakfak.

Kabupaten Fakfak masuk dalam 10 rempah terbaik Nusantara dengan menghadirkan beberapa produk hulu dan hilirisasi pala Tomandin Fakfak yang telah memperoleh sertifikat indikasi geografis.

Kesempatan acara ini di hadiri oleh Ketua Tim MPIG (Masyarakat perlindungan indikasi geografis Pala Tomandin Fakfak) Abdul Jalil Karoror, SP, MM dan Koordinator Teluk Patipi dan Furwagi Ely Frans Tuturop membawa beberapa produk kemasan yang dipromosikan di ivent acara ini.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT dikonfirmasi media ini membenarkan adanya Pala Tomandin masuk 10 rempah terbaik nasional.

“Patut kita bersyukur karena Pala Tomandin masuk dalam 10 rempah terbaik nasional dan disuporting penuh dari Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia untuk ikut dalam ajang forum indikasi geografis Nasional 2024 ini,” ujarnya.

Pala Tomandin akui Widhi, ikut bersama produk lain seperti kopi, kerajinan tangan, pertanian, peternakan dan kelautan perikanan.

“Indikasi geografis uni eropa dan berkesempatan menampilkan beberapa produk Pala Tomandin yang cukup baik dan mendapat sambutan dari Direktur Merek dan Indikasi Geografis Bapak Kurniawaman Telaumbanua, SH, M.Hum pada booth Pala Tomandin Fakfak,” kata Widhi.

Disampaikan pula bahwa Kabupaten Fakfak telah memiiliki asosiasi masyarakat perlindungan indikasi geografis Pala Tomandin Fakfak.

“Asosiasi ini ditetapkan dengan SK Bupati Fakfak Nomor 812-298 Tahun 2023 sebagai Lembaga Masyarakat independen yang membantu memberikan perlindungan dan peningkatan mutu pala Tomandin atau dikenal dengan Myristica Argentea Warb karena telah terdaftar dan memiliki perlindungan Hak Indikasi Geografis atau hak paten baik Pala, Fulli dan produk olahan turunan produk pala,” jelasnya.

Tentu, kata Widhi, dengan ajang Kekayaan Intelektual indikasi geografis (KI EXPO IG 2024) menjadi ajang evaluasi kinerja untuk semakin meningkatkan upaya kita dalam pembinaan kelembagaan MPIG baik dalam training atau pembekalan, quality control mulai dari hulu  sampai hilir.

“Termasuk evaluasi terhadap produk-produk yang telah dipasarkan baik biji,  fuli, produk olahan yang masuk dalam produk IG agar memenuhi standarisasi suatu produk yang berkualitas sehingga menjaga mutu dan harga pala yang minimal sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah,” tandasnya. (pr)