Fakfak – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni terus memperkuat layanan distribusi barang di wilayah timur Indonesia melalui pengoperasian kapal logistik.
Pada tahun 2025, salah satu armadanya, Kapal Logistik Nusantara 1, melayani rute Surabaya–Fakfak–Dobo–Surabaya dengan membawa berbagai kebutuhan pokok dan bahan mentah ke Kabupaten Fakfak.
Setiap perjalanan, kapal tersebut mengangkut sekitar 90 hingga 100 kotak barang, mulai dari sembako hingga bahan konstruksi. Layanan ini menjadi bagian dari program pemerintah untuk memastikan ketersediaan barang dan menstabilkan harga di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal).
Kepala PT Pelni Cabang Fakfak, Agus Zuldi Hermawan, mengatakan keberadaan Kapal Logistik Nusantara 1 sangat membantu menjaga kelancaran distribusi barang dan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.
“Melalui kapal logistik ini, kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang lebih stabil karena tarif angkutnya disubsidi oleh pemerintah,” ujar Agus Zuldi Hermawan di Fakfak, Rabu (8/10/2025).
Selain distribusi kebutuhan pokok, Pelni juga berupaya mendorong ekspor komoditas asal Fakfak, seperti ikan segar, rempah-rempah, dan besi tua.
Untuk itu, Kapal Logistik Nusantara 1 dilengkapi hingga 10 kontainer berpendingin yang dapat digunakan untuk pengiriman produk perikanan ke Surabaya dan daerah lain di Indonesia.
Menurut Agus, pada pengiriman terakhir kapal tersebut mengangkut lima kontainer, terdiri atas dua kontainer berpendingin berisi ikan, dan tiga kontainer lainnya berisi besi tua serta rempah-rempah.
“Kami mendorong pelaku usaha lokal untuk memanfaatkan layanan ini, agar komoditas dari Fakfak bisa menembus pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Ke depan, kata Agus, Pelni menargetkan peningkatan frekuensi kunjungan kapal logistik ke Fakfak serta peningkatan efisiensi bongkar muat guna mempercepat waktu putar balik kapal.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan mitra seperti VNI Logistics untuk memperkuat prosedur pemanfaatan kapal logistik dan meningkatkan kinerja rantai pasok di wilayah Papua Barat,” ujarnya menambahkan.
(Reporter/Editor: Salmon Teriraun)
Dapatkan berita terupdate dari PrimaRakyat.Com di:











Tinggalkan Balasan